Kasih sedekah yah kak dengan vote!!!
Makasih.
Sementara itu di kediaman putri Ahnli, gadis itu tampak murung dan tak bersemangat. Sudah dua hari ia tidak melihat dan bermain bersama dengan kakaknya yang bernama Jina itu, entah kemana hilangnya gadis itu. Menatap keluar dari jendela dan menghembuskan nafasnya kasar. Maniknya berbinar saat melihat seorang pelayan, karena pelayan itu sangat dekat dengan Jina. Ahnli langsung berlari keluar dari kediaman nya menemui pelayan itu.
"Bibi tunggu!!!" teriak Ahnli.
Dyan yang merasa dirinya dipanggil berbalik dan benar saja putri Ahnli memanggilnya. Dyan membungkuk dan tersenyum lebar kepada putri Ahnli. Ahnli sekarang sudah berada dihadapan Dyan. Tersenyum tipis dan segera menanyakan perihal Jina kepada pelayan itu.
"Bi, kau tau dimana sekarang kak Jina?"
"Jina?"
"Iya bi."
"Maaf putri saya juga tidak tau dimana Jina sekarang, tapi dua hari yang lalu, saya melihat Jina dan ibunya berlari kedalam hutan dan mereka seperti ketakutan. Ingin bertanya tapi mereka sepertinya tergesa-gesa."
"Jadi sampai sekarang kak Jina belum pulang?"
"Belum putri."
"Hah... Ada apa dengan kak Jina? Yah sudah bi, aku akan menyuruh kakakku untuk mencarinya kehutan. Terimakasih atas infonya bi."
"Yah putri, saya permisi." Alana menganguk dan lantas Dyan langsung pergi meninggalkan Ahnli yang menunduk lesuh.
Berjalan dibawa terik matahari dan menunduk tak memperhatikan jalan. Gadis itu tak bersemangat lagi dan ia malas melakukan hal apapun, makan saja tak selera. Ahnli berjalan kekediaman kakaknya yang bernama Chuna itu. Masuk tanpa izin dan melihat kakaknya itu sedang duduk sambil membaca buku. Chuna mengernyit saat melihat wajah lusuh dari adiknya itu.
"Kau kenapa?"
"Kak. Kak Jina hilang." ucapnya lesuh.
"Jadi?"
"Iss... Dasar tidak peka, kau harus mencarinya lah...!" ucap Ahnli dengan wajah kesal.
"Kenapa bisa hilang? Dia 'kan sudah besar. Jadi pasti dia akan pulang." ucap Chuna sesantai mungkin dan Ahnli yang mendengar itu menatap tajam kakaknya.
"Kak, kau tak sayang kepada adikmu ini?"
"Siapa yang mengatakan kalau aku tak menyangimu? Kakak pasti menyangimu."
"Aku yang mengatakanya."
Chuna membelalakan matanya dan berjalan mendekat ke arah Ahnli, dan duduk disebelah Ahnli dan memegang kedua bahu adiknya itu dan tersenyum manis.
"Jadi aku harus apa?"
"Cari kak Jina sampai dapat!"
"Mencarinya?"
"Iya, kenapa? Tidak sanggup?"
"Sanggup kok, tunggu tiga hari kedepan nya aku akan membawakanya kehadapanmu." Chuna.
"Baiklah, aku tunggu. Terimamasih kak." Ahnli memeluk kakaknya itu.
"Ck, pelayan galak itu selalu membuatku kesusahan." batin Chuna.
=====
Alana, Dijin, dan Leola sedang mereka bertiga sedang menikmati buah yang mereka petik tadi. Disela mereka memakanya, Dijin terus menerus memuji Alana dan membandingkanya dengan Sooa, Alana tersenyum lebar saat Dijin mengatakan jika dirinya lebih baik dan cantik dari Sooa. Begitu juga dengan Leola, pelayan itu juga merasakan kehangatan jika bersama putri mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Alana and Yuo Jina (END)
FantasySUDAH SELESAI PART MASIH LENGKAP Alana gadis pintar tapi bar-bar mengalami kecelakaan. Kejadian itu yang membuatnya pergi ke Zaman kuno, yaitu ketubuh seorang gadis cantik dan lugu. Gadis miskin yang suatu saat nanti akan menjadi seorang Putri Mahk...