Hay hay aku update lagi.
Brak!!!
Alana yang baru saja membaringkan tubuhnya terkejut mendengar dobrakan itu. Tidak memperdulikan suara itu, Alana kembali memejamkan matanya. Alana merasakan ada seseorang yang duduk ditepi ranjangnya. Sebuah suara membuat ia terbangun dan menatap sinis ke arah pria itu.
"Bangun, ayah ingin kau menemuinya di ruang kerjanya!"
"KAU!!! Tak bisa kau diam? Sedari tadi tadi kau selalu mengangguku."
"Hey, aku juga tidak mau menganggumu, tapi ayah yang menyuruhku."
"Katakan kepada ayahmu itu. Bahwa aku tidak mau bertemu dengan nya." Alana mengarut kepalanya yang gatal.
"Kau ber-..."
"Keluar atau mulutmu akan ku jahit!" tekan Alana.
"Wah gadis ini." gumam pria itu.
"Kenapa? Oh yah, kau pria aneh tolong keluar ata-..."
"Pria aneh apanya? Aku Wang Ja."
"Yah-yah, terserah. Keluarlah, aku mau istirahat, awas jika kau datang lagi, aku jamin kau keluar dari sini akan berjalan dengan kaki pincang." Alana menatap Wang Ja tajam."
Putra Mahkota Wang Ja, akhirnya keluar dari kediaman yang mengerikan itu. Bukan tempatnya yang mengerikan, tapi orang yang didalam yang mengerikan. Bagaimana bisa Putra Mahkota yang terlihat kejam dan menakutkan diancam seperti itu oleh gadis kecil, yaitu adiknya sendiri. Mulutnya dijahit? Sembarangan, apa yang akan dikatakan rakyatnya jika hal itu terjadi.
=====
Di perjalanan menuju kediamanya ia berpapasan dengan adik perempuanya yang bernama Sooa, walau tidak adik kandungnya, ia tetap menyangi adiknya itu. Sooa tersenyum dan berjalan mendekat ke arah Wang Ja, membungkuk sedikit, sebagai tanda kehormatan bagi orang yang lebih tua darinya.
"Kak, kau dari mana? Tanganmu kenapa? Kok biru?" Sooa mengamati luka yang ada di lengan tangan Wang Ja.
"Oh, ini luka biasa, jangan khawatir."
"Kau dari mana?"
"Aku? Aku dari kediaman Putri Jina."
"Putri Jina?" monolog Sooa.
"Bukan hanya aku kah' putri disini?"
"Tidak, dia adik kandungku. Dan putri nakal itu adalah kakakmu." Wang Ja mengelus rambut Sooa.
"Kau punya adik?"
"Yah, kakak punya adik kandung, perempuan. Dia menghilang saat bayi, sekarang baru ketemu." helaan nafas Wang Ja terdengar.
"Aah.. Begitu kah'?"
"Kau harus hati-hati denganya, dia sangat galak dan buas, ini ulahnya." Wang Ja, menunjukan luka yang di lenganya.
Sooa tersenyum lebar tapi itu adalah senyuman paksa. Berarti, ia bukan Putri Mahkota di kerajaan ini. Sooa berjalan menjauh dari tempat itu, menuju kediamanya dan langsung duduk ditepi ranjang. Pikiranya kalang kabut memikirkan, siapa perempuan yang berani merebut statusnya dan pangkatnya. Berdiri dan pergi menuju kediaman ibunya, ia akan menanyakan hal itu kepada ibunya langsung.
Brak!!!
Pintu didobrak oleh Sooa. Seona yang sedang menikmati tehnya, terkejut dengan suara dobrakan itu. Melihat pelakunya, ia menghela nafasnya panjang. Mengisyaratkan putrinya supaya duduk disebelahnya. Dengan wajah yang masam, Sooa duduk disebelah ibunya.
"Ada apa denganmu?"
"Ibu, kau tidak tau jika Putra Mahkota memiliki adik perempuan kandung?"
"Uhuk uhuk..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Alana and Yuo Jina (END)
FantasySUDAH SELESAI PART MASIH LENGKAP Alana gadis pintar tapi bar-bar mengalami kecelakaan. Kejadian itu yang membuatnya pergi ke Zaman kuno, yaitu ketubuh seorang gadis cantik dan lugu. Gadis miskin yang suatu saat nanti akan menjadi seorang Putri Mahk...