++4.380 Lately ;Kth-Kjn [ End✓]

++21 ; Confess

“ Sedihnya dia gak ada lagi di sisi gue. ”

++🪐

" Tae? "

" Taehyung? "

" Taehyung! " Taehyung menoleh , baru menyadari jennie memanggilnya.

" Kenapa Jen? " Jennie menghela nafas berat lalu mencubit pipi Taehyung.

" Dasar ngelamun terus! " Taehyung tersenyum tipis.

" Kenapa sih? Heum? " Jennie yang sedang enak enak berbaring di paha Taehyung melihat Taehyung melamun jadi aneh Sendiri.

" Gak , gak papa. " Memutuskan untuk bangun duduk. lalu mendekat kan diri ke Taehyung.

" Taehyung~ cerita dong. Lo itu jarang ngelamun , sekali ngelamun pasti itu ada yang aneh. Cerita yuk? Ya? " Taehyung menoleh menatap Jennie. Tidak seharusnya Jennie tahu bahwa dalam hitungan bulan Taehyung akan pergi jika Taehyung memutuskan untuk pasrah.

Sudah 2 bulan lebih dia bersama Jennie. Jennie setiap hari nya benar benar di sisi Taehyung. Jennie kuliah online di rumah sakit , belajar bersama Taehyung. Jika ada materi tidak paham , Jennie bertanya pada Taehyung yang Lebih pintar darinya. Jika Jennie lapar dia akan manja ke Taehyung. Woah , rasanya berat Taehyung meninggalkan Jennie.

Tapi- kalian tahu keadaan Taehyung sekarang.

" Ya? Taehyung ya? " Cerita atau tidak?

" Jen- menurut pandangan Lo kalau ada orang yang pergi ninggalin Lo. Lo senang atau sedih? " Jennie mengerutkan dahi.

" Siapa yang bakal ninggalin gue? " Taehyung menggeleng

" Gue cuman nanya doang. Random. Tiba tiba kepikiran. " Jennie menghela nafas lalu mengusap tangan Taehyung yang di pegang nya itu.

" Seneng mungkin? " Taehyung menaikan alis sembari terkejut diam diam.

" Hah? Kok seneng? "

" Dia bisa istirahat dengan tenang. Dia terlepas dari masalahnya , sakit nya , kesedihan nya. Kalau Tuhan Yesus panggil dia ya gue bisa apa? Mungkin Tuhan Yesus terlalu sayang sama dia , makanya di angkat duluan. " Taehyung mengangguk kecil.

" Jadi kalau ada orang yang ninggalin Lo. Fix , Lo bakal seneng? "

" Yeah--- "

Okay Taehyung memilih hal yang sama 3 tahun belakangan.

" ---but also no. "