++4.380 Lately ;Kth-Kjn [ End✓]

++1 ; Dimana semua itu ada

“ kelakukan nya minus! Tapi ganteng banget?!! Gak adil ”

++🪐

Tungkai seorang dokter profesional itu terdengar nyaring Hasil dari sepatu kulit itu.

Semua wanita bertekuk lutut akan ketampanan seorang Lelaki tampan tak ada ampun itu berjalan membelah ramainya pasien dan perawat. Berkacamata , membawa buku , dan memasukan tangan ke saku jas putih itu.

" Bang seokjin!!! " Teriak suara cempreng itu sambil berjalan ke arah dokter itu , Pra–bima Seokjin Kim.

" Lho jen? Udah selesai? " Jin mengusap rambut Perempuan itu yang membuat semua wanita iri padahal perempuan itu hanya adik dari Seokjin.

" Udah! Hyuka lagi bobo! Chaeyeon udah aman. " Seokjin tersenyum.

" Sekarang mau pulang? "

" Nggak mau. Mama sama papa belum pulang kan? gue gak mau sendiri an , emang di sini gak ada yang perlu di bantu lagi? " Seokjin berfikir lalu mengangguk kecil.

" Lo tahu kamar pojok gak? "

" Kamar Deket ruangan isolasi itu? " Jin mengangguk

" Iya disana. Perawat khusunya dia resign kemarin dan sekarang dia sendirian. Lo temenin kek seumuran sama Lo kok. Asal kalau bisa Lo jangan berisik atau anoying kalau gak mau di usir! Udah gue udah di tunggu Irene di kantor gue. " Perempuan itu mendecih kenapa Seokjin sibuk sekali.

" Namanya? "

" Taehyung! "

Melangkah setelah Seokjin benar benar meninggalkan nya menuju ruangan itu. Dia baru tahu lorong 6 adalah lorong sunyi dan jarang di inap i. Padahal lorong 6 sangat bagus , di sisi kanan setelah belok kanan dari area ruangan perawat merupakan kamar pasien tapi jarang di inap i. Di sisi kiri seluruh nya ada kaca tembus yang menunjukan indahnya taman rumah sakit.

"nomor berapa?! Aduh gue lupa tanya " perempuan itu mencakar cakar udara ketika dia sudah sampai di lorong enam ada sekitar 10 kamar dia bingung yang mana.

" Tunggu. " Ada seorang pria menggunakan kaos biasa dan celana pasien berjalan dengan santai sambil memegang sebotol susu strawberry di tangan nya.

Langkah pria itu berhenti menatap perempuan yang mendekat ke arahnya sambil memasang senyum.

" Halo mas. " Tentu saja pria itu tidak menjawab nya.