Kamu dan Winwin masuk ke dalam rumah milik kediaman keluarga Winwin itu disambut oleh para pekerja disana.
"Selamat malam Nona," ujar sang asisten rumah menyapa dirimu.
"Selamat malam," balasmu sembari tersenyum.
Winwin menatap asistennya itu. "Kopernya udah dibawa kesini?"
"Siap sudah Den," jawabnya lalu diangguki oleh Winwin. "Kalo gitu kita ke kamar dulu bi, pintunya jangan lupa dikunci." Pesan Winwin lantas naik ke lantai atas.
Winwin membuka pintu kamarnya langsung mengajak dirimu masuk ke dalam. Melihat koper yang ada disamping ranjang membuat dirimu menghampiri benda itu.
"Beresinnya nanti aja, lo pasti capek. Istirahat, besok sekolah." Ucap Winwin menatap dirimu yang baru saja ingin berbenah.
"Owh, oke." Balasmu singkat.
Suasana saat ini cukup canggung bagi dirimu dan juga Winwin, pasalnya kalian tidak tahu harus berbuat apa.
"Lo bisa mandi disana, gue mandi dikamar mandi bawah." Pamit Winwin sebelum menutup pintu kamarnya.
Kamu menghembuskan nafas lega lantas masuk ke dalam kamar mandi untuk segera membersihkan diri.
Setelah kembali dari luar, Winwin menatap dirimu yang tengah duduk didepan meja rias milik Winwin lantas mengambil bantal yang ada diatas kasur dan memindahkannya ke sofa.
"Lo mau apa?" Tanyamu pada laki laki itu.
"Tidur."
"Maksud gue, emm.. kenapa lo tidur disitu?"
"Kenapa? Emang lo mau tidur berdua?" Tanya Winwin membuat dirimu semakin gugup.
"Gue aja yang tidur disitu, ini kamar lo gak enak kalo gue tidur dikasur." Ucapmu pelan.
Winwin berdecak kecil, "gak, lo tidur dikasur."
"Tapi Win gue-"
"Gak usah ngelawan." Tegas Winwin dan kamu diam.
Kamu menghela nafas panjang. "Oke, kalo gitu ayo buat kesepakatan." Ucapmu membuat Winwin menoleh.
"Lo boleh kok tidur dikasur sama gue, tapi ada syaratnya." Lanjutmu membuat laki laki itu mengerutkan keningnya.
"Apa?"
"Jaga jarak, jangan macem macem apalagi aneh aneh." Winwin berdecih pelan, "gue bukan cowok yang lo maksud, lagi pula kalo gue macem macem wajar, karna lo milik gue." Sarkasnya.
"Gak bisa! Ini namanya gak berprikemanusiaaan karna lo gak ngebiarin gue hidup dengan aman."
"Maksud lo?" Kamu langsung menggeleng dan lari ke atas kasur untuk beristirahat. "Udah malem, gue mau tidur." Ucapmu sembari membelakangi Winwin.
Winwin yang awalnya duduk diatas sofa beralih ke atas kasur untuk tidur. Laki laki itu hanya menatap punggungmu dari hadapannya menghela nafas pendek dan mulai tidur menghadap ke arahmu.
"(Y/n) gue pernah baca, gak baik tidur ngebelakangin suami." Ujar Winwin membuat dirimu membalikkan tubuh dengan cepat.
Kamu menatap wajah Winwin tepat didepan wajahmu itu refleks menjauh. "Modus lo ya?!" Seru mu membuat laki laki itu terkekeh.
"Gak sengaja." Balasnya membuat dirimu menggerutu kesal.
Kamu menutup wajahmu dengan bantal yang ada disana dan mulai tertidur, sedangkan Winwin yang belum menutup matanya tersenyum simpul.
"Makasih banyak, Ochi." Ucap Winwin membuat dirimu blushing dari balik bantal.
•●•
KAMU SEDANG MEMBACA
ᴄᴀᴍᴀʀᴀᴅᴇʀɪᴇ [ᵂⁱⁿʷⁱⁿ ˣ ʸᵒᵘ]
Teen Fiction[END] "Aku tidak pernah menyesal mempercayaimu karena itu adalah salah satu pilihanku." -(y/n) "Kepercayaanmu adalah tanggung jawabku dan mempercayaiku adalah pilihanmu." -Winwin Pernikahan bagi kamu bukanlah suatu hal sepele. Lantas bagaimana deng...