Kamu mendengar suara bel menunjukan jam pelajaran telah selesai dan ini adalah saatnya istirahat. Ternyata sudah cukup lama kalian berdua mengobrol.
Akhirnya kamu memutuskan untuk kembali ke kelas karena pinggulmu sudah tak sengilu tadi.
Kamu berjalan keluar UKS menuju kelas untuk mencari Winwin yang sama sekali tidak menghampirimu di UKS tadi.
Berjalan menyusuri tangga sembari menopang pinggulmu yang tiba-tiba kembali sakit akibat menaiki tangga, di tangga seluruh murid menatap ke arahmu dan mulai berbisik.
Membuatmu sedikit risih dan berusaha mempercepat langkahmu ke kelas Winwin.
Sebenarnya kemana laki laki itu sampai tidak bisa menghampirimu ke uks.
"Maaf ada Winwinnya didalem?" tanyamu pada salah satu siswi yang satu kelas dengan Winwin.
Siswi itu hanya menggeleng lantas terburu buru pergi dari hadapanmu. Melihat siswi itu langsung pergi tanpa berbicara sedikitpun kepadamu membuatmu menghela nafasmu panjang.
Sepertinya satu sekolah sudah mendengar beritamu sekarang.
Akhirnya kamu memutuskan untuk kembali ke kelasmu, kamu mendudukan diri dikursimu yang ada disamping kursi Kara yang kebetulan kosong, sepertinya semuanya sedang beristirahat sekarang.
Kamu menelungkupkan wajahmu diatas kedua tanganmu yang ada diatas meja. Kamu bingung harus apa sekarang, rasanya semua orang mulai menjauhi dirimu saat ini.
"Ochi? Kok disini," ujar Kara yang baru saja kembali ke kelas bersama Hana dan Lusi.
"Gue denger lo sakit tadi, sekarang udah baikan?" tanya Hana sembari mengusap punggungmu pelan.
Kamu mengangkat kepalamu ke arah mereka dan menjawab mereka bertiga dengan senyuman tipis. "Udah mendingan, btw kalian liat Winwin gak?"
"Tadi anak osis baru selesai rapat, tapi sekarang gue gak tau Winwin kemana," jawab Lusi.
"Dia ada urusan osis lagi sama Hyunsuk buat persiapan sartijab," lanjut Kara memperjelas jawaban Lusi.
Kamu mengangguk paham. Mereka bertiga lantas duduk disekelilingmu. Lalu menatap wajahmu yang sedari tadi terlihat tidak bersemangat.
"Gak usah terlalu dipikirin," ujar Kara sembari meminum jus yang dia bawa.
"Lo gak sendirian kok, gak bakal ada yang berani bully lo," ujar Lusi tersenyum manis.
"Gak bakal ada yang berani lah, soalnya yang boleh ngebully lo kan cuma gue," ujar Asahi dan Jihoon bersamaan diiringi wajah khas meledek mereka.
Kamu yang mendengar itu langsung menatap mereka tajam dan bersiap melepas sepatumu untuk di lemparkan ke arah mereka berdua, tapi dengan cepat Lusi menarik mereka berdua menjauh dari meja kalian.
"Buang overthinking lo oke," imbuh Hana meyakinkan dirimu.
"Makasih banyak ya," balasmu dan mereka bertiga mengangguk seraya memeluk dirimu bersama sama.
Nyatanya, tanpa kamu sadari ada orang lain yang masih mau mengerti bagaimana keadaanmu saat ini.
•●•
Setelah sampai dirumah, kamu berjalan menuju kamar disusul oleh Winwin dari belakang. Entah kenapa setelah istirahat hingga jam pulang Winwin sama sekali tidak terlihat menjengukmu tadi.
Bahkan untuk turun dari lantai atas ke parkiran saja kamu membutuhkan bantuan ketiga temanmu karena pinggulmu masih nyeri.
Sampai akhirnya kamu bertemu dengan Winwin yang sudah berada di dalam mobilnya menunggumu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ᴄᴀᴍᴀʀᴀᴅᴇʀɪᴇ [ᵂⁱⁿʷⁱⁿ ˣ ʸᵒᵘ]
Teen Fiction[END] "Aku tidak pernah menyesal mempercayaimu karena itu adalah salah satu pilihanku." -(y/n) "Kepercayaanmu adalah tanggung jawabku dan mempercayaiku adalah pilihanmu." -Winwin Pernikahan bagi kamu bukanlah suatu hal sepele. Lantas bagaimana deng...