💮스물💮

568 117 4
                                    

"Maksud lo apaan sih?" Winwin menarik lenganmu sampai ke dalam kamar.

Setelah selesai acara tadi, akhirnya kalian memutuskan untuk segera pulang karna hari yang sudah malam dan besok kalian harus pergi ke sekolah.

"Seharusnya gue yang nanya itu ke lo." Balasmu padanya.

Winwin menatap dirimu jengah. "Lo tau dia bukan orang baik, (y/n)."

"Terus lo pikir Luna itu baik menurut lo?" Ucapmu tidak terima karna Winwin yang terus mengekang.

"Iya!" Serunya meninggikan nada suaranya.

Bahkan tidak ada kehalusan didalam pembicaraan Winwin barusan. "Jadi gue minta lo jangan deket deket sama Hyunjae."

"Kenapa lo ngelarang gue buat temenan sama orang lain sedangkan lo sendiri pelukan sama orang lain, Win." Ucapmu. "Lo pikir cemburu itu enak?"

"Gue yang istri lo atau Luna sih? Kenapa lo lebih mentingin dia dari pada gue?"

"Apa karna dia lebih cantik dari gue? Iya? Atau karna dia itu childhood lo jadi gue gak ada gunanya?"

"Gue istri lo Win bukan pajangan lo yang bisa lo bawa kemana aja dan simpen dimana aja sesuka lo!"

"Gue manusia dan gue juga punya perasaan." Ucapmu sedikit mengeluarkan air mata.

Rasanya sakit sekali jika harus berdebat seperti ini dengan Winwin. Kenapa juga harus dipertemukan dengan sosok Luna. Dan kenapa Winwin lunak saat didekat gadis itu.

"Gue kecewa sama lo, (y/n)." Ungkap Winwin menatapmu dingin.

Kamu menatap laki laki itu berkaca kaca. "Kalo lo kecewa, kata apa yang pantas buat gue ucapkan buat lo Win?"

Winwin mengusap wajahnya kasar lantas segera pergi dari kamarnya. Bahkan terdengar suara keras saat Winwin menutupkan pintu kamarnya.

Kamu terkejut seraya menangis dilantai kamar Winwin sesegukkan. Sungguh ini rasanya sesak sekali.

Berdebat seperti ini hanya akan membuat hubungan kalian menjadi renggang karnanya.

"Bunda, (y/n) kangen sama Bunda," lirihmu sembari menutup wajahmu yang basah karna air mata.

•●•

Besok paginya, kamu baru saja beres menyelesaikan sarapan untuk Winwin. Setelahnya kamu akan pergi ke sekolah sendirian.

"Nona Oshi gak makan dulu?" Ujar Bibi Nam pada dirimu.

Kamu menggeleng pelan. "Nggak usah bi, nanti kalo Winwin turun suruh sarapan dulu ya. (Y/n) pamit sekolah duluan," ucapmu tersenyum tipis lantas pergi setelah mengambil tas yang ada di kursi meja makan.

Semalam Winwin tidak tidur dikamar, dan sepertinya laki laki itu tidur dikamar sebelahnya.

Kamar itu memang kosong karna sengaja disediakan untuk kamar tamu.

Kamu menghela nafas pelan. Berjalan ke arah halte yang dekat dari rumah, lantas segera menaiki bus menuju sekolah.

Malas sekali rasanya bertemu dengan Winwin. Walaupun begitu rasanya sangat tidak nyaman saat bertengkar seperti ini.

Setelah sampai didepan sekolah akhirnya kamu turun dan langsung berjalan ke arah kelasmu.

Baru saja ingin masuk ke dalam kelas suara panggilan Kara menyadarkan dirimu membuatmu menoleh ke arahnya.

"Kenapa?"

"ASTAGHFIRULLAH, INI MANUSIA APA SETAN!" Kaget Kara membuat dirimu menatapnya datar.

ᴄᴀᴍᴀʀᴀᴅᴇʀɪᴇ [ᵂⁱⁿʷⁱⁿ ˣ ʸᵒᵘ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang