"Gue sama Lusi balik ke kelas dulu, lo diem disini aja," ujar Kara setelah ia mendengar bel masuk kelas sudah berbunyi sekitar dua menit yang lalu
Kamu mengangguk singkat. "Makasih banyak ya."
"Sama sama, cepet sembuh," balas Lusi sembari menepuk pelan bahumu, kamu hanya membalasnya dengan anggukan serta tersenyum tipis.
Mereka berdua langsung beranjak dari UKS dan pergi ke kelas mereka, sedangkan kamu terdiam bingung di atas kasur bingung harus melakukan apa.
Pasalnya kamu ingin bersandar di kasur tapi, pinggulmu terasa ngilu jika di tidurkan datar. Jadi kamu hanya terduduk di atas kasur dengan tatapan kosong.
Berdiam saja mungkin akan memulihkan rasa ngilu pinggulmu.
Hingga kamu teringat satu hal yang sangat membuat dirimu takut saat ini adalah, rahasiamu dan Winwin telah terbongkar.
Semua itu sudah diketahui oleh seluruh murid disekolah secara tidak sengaja. Jika saja Luna tidak memancingmu tadi kamu tidak akan keceplosan seperti itu.
Seketika kamu mengingat Winwin yang datang tadi, apakah Winwin akan marah karena kamu tidak sengaja membongkarnya?
"Nggak, yakali Winwin bakal marahin gue karena hal itu," gumamu kecil membayangkan jika Winwin memarahimu habis habisan karena kecerobohanmu.
"Dia marah."
Sontak kamu langsung membeku mendengar sahutan dari seseorang yang berada di sebrang ranjangmu, tirai tersebut tiba tiba bergeser dan menampakkan seorang laki-laki yang tengah tiduran disana.
"Changbin?" sebutmu saat melihat sosok laki laki itu dengan santai kembali menarik selimutnya dan menutup kembali matanya tak menghiraukan dirimu yang terkejut.
"Sejak kapan lo disitu? Lo bolos?" tanyamu dengan nada terkejut.
"Hmm, sejak lo belum lahir gue udh jadi penghuni UKS," jawab Changbin tak sedikitpun membuka matanya.
Buk!
Kamu melemparkan bantal ke arahnya hingga mengenai laki-laki itu tepat di wajahnya.
"Serius bego," sahutmu ketus mendengar jawabannya yang sangat tidak nyambung dengan pertanyaanmu.
Changbin balik melemparkan bantalmu ke arah kasurmu, dan sengaja tidak mengenai dirimu. Dia beranjak dari tidurnya dan duduk di sisi kasur.
"Gue gak bolos, cuman lagi keluar kelas," jawab Changbin.
"Alasan," cibirmu namun laki laki itu tidak mengubrisnya.
Dirinya malah mulai menutup matanya untuk segera tidur. Alasan Changbin membolos hari ini karna kelasnya memiliki jadwal pelajaran bersama Pak Dyo, alasan kenapa dia malas untuk belajar.
Guru itu terkenal dengan kedisiplinannya, sedangkan Changbin, dia lebih dikenal dengan ke bengalannya saat melanggar peraturan sekolah.
Sayangnya dia sudah diujung kelas, maka dari itu pihak sekolah sukar untuk mengeluarkan anak itu.
"Bin bantuin gue dong," ujarmu yang ingin bersandar di tembok tapi kamu duduk di pinggir kasur yang membuatmu tidak bisa bersandar di tembok.
"Punya tenaga kan, usaha lah," ujar Changbin yang langsung di jawab dengusan kesal olehmu.
"Sumpah pinggul gue sakit," keluhmu pada Changbin.
Laki-laki itu menatapmu sekilas lalu membuang nafasnya panjang, dia berjalan menghampirimu dan naik ke atas kasurmu lalu berdiri di belakang tubuhmu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ᴄᴀᴍᴀʀᴀᴅᴇʀɪᴇ [ᵂⁱⁿʷⁱⁿ ˣ ʸᵒᵘ]
Teen Fiction[END] "Aku tidak pernah menyesal mempercayaimu karena itu adalah salah satu pilihanku." -(y/n) "Kepercayaanmu adalah tanggung jawabku dan mempercayaiku adalah pilihanmu." -Winwin Pernikahan bagi kamu bukanlah suatu hal sepele. Lantas bagaimana deng...