💮스물일곱💮

503 113 3
                                    

"Lo mau nangis sampai kapan?" 

Rasanya kemeja Winwin sudah sangat basah dengan air matamu, pasalnya sedari tadi kamu masih menangis tak henti-hentinya memuat kemeja bagian bawah Winwin sudah basah dengan air matamu.

Akhirnya kamu mengangkat wajahmu yang penuh dengan air mata, sesekali kamu menghisap kembali ingusmu membuat Winwin menatapmu dengan tatapan herannya.

Dia berjongkok dihadapanmu lalu mengusap air matamu dengan tangannya.

Kamu yang masih berusaha memberhentikan tangisanmu malah di buat semakin menangis melihat wajah Winwin yang ada tepat di hadapanmu.

"Jangan lihat," ujarmu di sela tangisanmu, tanganmu langsung menutup wajahmu malu, pasalnya wajahmu sangat sangat bengkak karena menangis, bahkan matamu sampai memerah akibat menangis sedari tadi.

"Harusnya gue foto." 

Mendengar hal itu kamu lagsung memukul bahu Winwin kesal lalu pergi ke kamar mandi.

Winwin yang melihatmu berlari kecil ke kamar mandi hanya menggeleng heran lalu melihat tas mu yang kamu tinggalkan di kursi.

Saat Winwin hendak mengangkatnya, amplop hitam yang di berikan Hyunjae untukmu terjatuh dari tasmu, yang membuat Winwin langsung menatap amplop tersebut.

Dia mengambil amplop tersebut dan membuka isinya, di dalamnya ada selembar kertas dan juga 2 buah foto yang membuat Winwin melebarkan bola matanya saat melihat foto tersebut.

Dia dengan cepat merobek foto tersebut dan membuangnya ke dalam tong sampah, setelah itu ia membaca selembar surat tersebut yang hanya memiliki satu kalimat tertulis disana.

'anak dari seorang pengkhianat, akan selalu menjadi pengkhianat.'

Winwin langsung meremukan kertas tersebut dan membuangnya ke tong sampah dengan perasaan kesal.

Setelahnya Winwin langsung masuk ke dalam ruang rawat Papahnya.

Sampai ia tidak sadar bahwa sebuah flashdisk terjatuh dari amplop hitam yang di berikan Hyunjae tadi.

•●•

Di kamar mandi kamu langsung membasuh wajahmu dengan air agar tidak terlalu kelihatan membengkak, setelah itu kamu langsung masuk ke salah satu bilik toilet dan menutup closetnya lalu duduk di atasnya. 

Mengeluarkan ponselmu lalu mencari kotak seseorang disana, setelah menemukan kontaknya kamu langsung menelfon orang tersebut.

tut

'Halo?'

'Karaaaaaaa'

'(Y/n)? kenapa suara lo jadi jedag jedug gitu? Lo di club malam?'

'Club palalo..apanya yang jedag jedug sih'

'Salah maksudnya berdengung gitu, lo abis nangis?'

'Karaaaaa... gilaaaa lo gak bakal nyangka apa yang terjadi sama Papahnya Winwin tadi'

Tidak terdengar jawaban melainkan sedikit kerbutan dari sebrang sana membuatmu menatap layar ponselmu yang masih terhubung ke nomor Kara.

'Papah Winwin kenapa?'

Kamu langsung mengerutkan keningmu bingung saat suara Kara berganti menjadi berat seperti seorang laki-laki.

'Ra? suara lo deep banget?"

'Gue Hyunsuk'

'Oooo Hyunsuk, maaf ganggu malam minggu kalian'

ᴄᴀᴍᴀʀᴀᴅᴇʀɪᴇ [ᵂⁱⁿʷⁱⁿ ˣ ʸᵒᵘ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang