Winwin baru saja kembali dari apotik masuk ke dalam kamar rawat sang Papa untuk memberikan obat yang sempat dia ambil tadi.
Winwin melihat dirimu yang tengah tertawa ria bersama Papanya itu hanya menatap datar lantas mendekat ke arah kalian berdua.
"Winwinnya udah pulang, kalo gitu (y/n) pamit pulang ya Om." Ucapmu pada Papa Winwin.
"Padahal Papa mau ngobrol banyak sama kamu. Makasih ya sudah ngejuk Papa, lain kali kita ngobrol lagi." Ujar Papa Winwin dan diangguki olehmu.
"Win gue balik dulu ya." Pamitmu pada laki laki yang tengah berdiri itu.
Winwin hanya mengangguk singkat sebagai jawaban. Laki laki itu bahkan tidak menawari dirimu tumpangan untuk pulang ke rumah bersama.
Tidak masalah, tidak enak jika merepotkan Winwin nantinya. Khawatir Papa Winwin akan lebih membutuhkan putranya nanti.
Setelah dirasa kamu sudah pergi akhirnya Papa Winwin menatap putranya itu usil. "Dia pacar kamu?" Ujar Papa Winwin to the point.
Winwin langsung menggeleng. "She is not my girlfriend." Jawab Winwin cepat.
"Papa kira kamu pacarnya. Padahal (y/n) itu anaknya baik lho." Ujar Papanya itu mendesak putranya.
"Ya terus?"
"Kalian gak ada hubungan apa apa? Sayang banget kayanya. (Y/n) itu ramah, cantik lagi."
Winwin yang mendengar ucapan sang papah langsung menatap pria paruh baya itu datar
"Emangnya kamu gak mau punya pacar? Atau misalkan punya pacar kaya (y/n)? Apa kamu gak kesepian dirumah sendirian gak ada papa?" Ujar sang Papa semakin mendesak putranya.
"Dia cuman wakil ketua organisasi Pa, gak usah macem macem." Jawab Winwin acuh.
Papa Winwin menatap putranya itu dalam. "Apa kamu gak kesepian setelah ditinggal Mama?" Tanya sang Papa membuat Winwin terdiam lama setelahnya.
Jika dipikirkan lagi
Mama Winwin adalah perempuan yang paling kuat menurut penilaian Winwin. Tidak ada perempuan yang paling hebat selain Mamanya.
Mama Winwin sudah meninggal sejak laki laki itu lahir ke bumi. Tidak ada rasa kasih sayang yang ibu curahkan pada Winwin selain melahirkan dirinya ke bumi.
Tidak ada lagi kasih sayang yang bisa Winwin rasakan selain seluruh perjuangan Mamanya seorang.
Papa Winwin bekerja sekaligus mengurus Winwin dalam satu raga. Dia menjadi Ayah sekaligus Ibu bagi Winwin.
Waktu terus berjalan sampai akhirnya lambat laun Papa Winwin mempercayakan putranya untuk diasuh oleh asisten pribadinya itu.
Sampai akhirnya dia bisa tumbuh menjadi anak yang mandiri dan hanya tau bagaimana kerasnya Papa mendidik Winwin dengan baik tanpa tahu kasih sayang dan kelembutannya seorang Mama.
Yang Winwin tau, Mama juga seorang perempuan cantik yang hanya mencintai Papanya seorang begitupun sebaliknya.
Kecintaan Papa Winwin pada Mamanya itu tidak akan pernah tergantikan sampai sekarang.
Papa Winwin setia dengan sang mendiang istri dan tidak menikah lagi untuk mencarikan ibu pengganti bagi Winwin.
Papa Winwin mengendap sakit keras karna beliau yang ceroboh tidak dapat menjaga kesehatannya sendiri dan selalu mempriotitaskan kehidupan putranya dibanding dirinya.
"Kalo seandainya Papa nyusul Mama, cari dia perempuan yang bisa mencintai kamu seperti Mama mencintai Papa, Win."
Mendengar ucapan sang papah membuat winwin menatap papahnya itu dengan tatapan tak biasa
KAMU SEDANG MEMBACA
ᴄᴀᴍᴀʀᴀᴅᴇʀɪᴇ [ᵂⁱⁿʷⁱⁿ ˣ ʸᵒᵘ]
Novela Juvenil[END] "Aku tidak pernah menyesal mempercayaimu karena itu adalah salah satu pilihanku." -(y/n) "Kepercayaanmu adalah tanggung jawabku dan mempercayaiku adalah pilihanmu." -Winwin Pernikahan bagi kamu bukanlah suatu hal sepele. Lantas bagaimana deng...