💮열아홉💮

574 114 3
                                    

Pertemuan malam di kantor Winwin di hadiri banyak orang penting, saking pentingnya aku tidak pernah melihat wajah mereka.

Saat memasuki ruang acara tiba tiba Winwin menarik lenganku dan mengalungkannya di lengannya membuatku tersentak terkejut dengan perlakuannya.

"Harus gitu?" bisikmu yang tidak di jawab apapun oleh Winwin, pegawai yang melayani membuka pintunya dan membacakan identitas Winwin.

"Nauvaldy Winwin dan istri Oshiana (y/n) Lakeisha dari Danadyaksa ventures jakarta indonesia." Saat mendengarnya aku hampir saja tertawa tapi kuusahakan untuk menahannya.

Entahlah saking anehnya kata istri di ucapkan mungkin itu yang membuatnya terlihat lucu.

Kami berdua langsung duduk di kursi yang sudah tertera nama kami berdua, aku menarik tanganku dari lengan Winwin tapi laki-laki itu tidak membiarkanku melepaskannya dan menarikku untuk berdiri dan menyambut kenalannya.

"Rigel Jaehyun Kastara dari Maximiliano company." Mendengar nama itu seketika aku langsung menoleh ke arah pintu masuk.

"Hyunjae?" Gumamku saat melihat pria yang tadi bertemu di taman kembali bertemu lagi di sini.

Dia berjalan ke arah kami berdua dan tersenyumm hangat menyapa, dia menjulurkan tangannya ke arah Winwin.

Tapi laki-laki itu tidak menjabat tangan Hyunjae sama sekali membuatku menatap Winwin bingung.

Akhirnya tangan Hyunjae mengarah ke arahku dan aku langsung menjabat tangannya, "kita bertemu lagi ternyata," ujarnya yang membuatku mengangguk.

Ternyata dia duduk tepat di sampingku membuatku menatapnya antusias. "Lo CEO juga?"

Hyunjae langsung mengangguk membuatku menatapnya kagum. "Keren."

"Suami lo kan CEO juga," ujarnya yang membuat menatap ke arah Winwin sebentar.

"Iya sih, lo juga investor startup kan?" Tanyaku memastikan yang membuatnya mengangguk.

"Wah keren," tapi tiba tiba lenganku di tarik oleh Winwin menjauh dari meja, dia keluar tepat sebelum acaranya di mulai.

"Adudududu pelan pelan dong gue pake sepatu tinggi ini," keluhku kesal, Winwin langsung berhenti menarikmu dan langsung menatap dingin ke arahmu.

"Gak usah sok kenal," ujarnya yang membuatku menatapnya bingung.

"Maksudnya?"

"Gak usah caper ke orang yang gak lo kenal, norak tau gak," ujar Winwin yang membuatku terkejut.

"Lo kesini buat nemenin gue bukan buat genit ke cowo lain," ujarnya lalu meninggalkanku sendiri di luar ruangan.

Dia baru saja bilang aku genit?

Aku menghela nafasku kesal. "Genit? Apa yang genit coba? Cemburu bilang aja!" Gerutuku kesal lalu mengangkat sedikit gaunku agar bisa berjalan leluasa.

"Gila pak Hyunjae dan pak Winwin di undang satu acara dan di satuin di satu meja apa gak perang dunia?" Aku yang tengah melewati lorong toilet langsung berhenti saat mendengar itu.

Karena penasaran akhirnya aku masuk untuk mendengar lebih banyak, aku masuk ke dalam bilik toilet dan mendengarkan mereka bergosip.

"Perusahaan startup mereka kan musuh bebuyutan, kalau gak perusahaan pak Winwin yang di atas pasti pak Hyunjae," ujar salah satu orang itu

"Gila kalau mereka ketemu di pasar saham bakal terjadi perang saham kayak gen 1 yang terjadi sekitar 12 tahun yang lalu," ujar salah satu orang disana juga membuatku terdiam.

ᴄᴀᴍᴀʀᴀᴅᴇʀɪᴇ [ᵂⁱⁿʷⁱⁿ ˣ ʸᵒᵘ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang