RESEK 19

241 43 9
                                    

Perpisahan tersakit adalah saat orang yang kita cintai lupa akan kita bahkan tak menoleh sedikit pun, but itu lebih baik daripada kedua insan manusia terluka

Erika Putri Purnomo

"Rik, lo serius ga mau nunggu Dio siuman?"

Rika hanya mengangguk

"Gue takut saat gue lihat dia sadar, gue jadi ga bisa ninggalin dia bang!"

"Saran gue rik, kalo lo cinta adik gue, lo perjuangin!" ucap Abang Rico "Gue tahu, kebanyakan remaja masa SMA itu masa dimana mereka menikmati cinta monyet, bisa termasuk lo, lo bisa aja suatu hari bakal jatuh cinta lagi sama orang yang berbeda, tapi yang terpenting apa yang lo rasa sekarang!" imbuhnya

"I know but gue ga pantes disisi dia!" sesal Rika "Kakak gue..."

"Udah Rik, itu masa lalu!"

"Iya gue tahu bang, tapi faktanya Kakak gue yang buat keluarga kalian hancur!" tandas Rika frustasi, ia meneteskan air mata

"Gue pamit pulang ya bang" pamit Rika sambil melihat wajah Kak Dio untuk terakhir kalinya

"Rik..." panggil Abang Rico "Lo ga usah sungkan kalo butuh bantuan gue, anggap gue abang lo!"

Rika mengangguk, "makasih bang"

Rika berjalan meninggalkan kamar rawat Kak Dio tanpa menoleh. Ia takut dirinya lemah dan berubah pikiran. Terlalu banyak ketakutan yang ada di otaknya terutama saat kelak Dio tahu fakta dimana Kak Juna adalah sumber kehancuran keluarganya. Ya Tuhan, buat apa kita dipertemukan jika akhirnya saling menyakiti?

Memori beberapa bulan lalu itu berputar kembali, ia merenungkan keputusannya, mungkin ini memang keputusan yang benar dan Rika beruntung sekarang liburan sekolah, ia bisa menata hatinya kembali. Walau hatinya yang terdalam masih ingin mengetahui kabar lelaki itu tapi ia mengurungkan niatnya begitu juga Rika harus kuat menahan rindunya.

"Kak Jun, lo dimana?" ucap Rika lirih

"Nak, ayo makan" panggil Mama Jingga

"Iya mom!" jawab Rika sambil menutup buku diarinya

***

"Kak, lo kemana aja? Gue nyari lo kemana-mana?"

Orang itu hanya tersenyum

"Ayo pulang kak!" ajak Rika sambil mengulurkan tangan

Orang itu menggeleng

"Ayo kak!" ajak Rika sekali lagi

Rika melangkah mendekat ke arah orang itu, semakin mendekat semakin menjauh. Rika tetap berusaha mengapai tangannya, tetapi selalu gagal hingga hampir tergapai, namun, ia terasa jatuh kejurang terdalam dan semua menjadi gelap. Rika membuka matanya dan ia melihat orang di dekatnya, namun wajah itu terlihat samar-samar. Rika berusaha mencerna situasi yang ada, ia melihat sekelilingnya hingga ia melihat jelas bahwa Kakaknya berada tak jauh dari dirinya dan kondisinya begitu mengenaskan. Air mata mulai mengalir dan ia berusaha untuk bangkit. Sakit mulai menjalari tubuhnya, ia baru menyadari bahwa tangannya terikat bahkan mulutnya tersumpal oleh kain.

"Ngg....Nggkkk" Rika berusaha berteriak

"Adiknya udah sadar" teriak seseorang

"Tolong jangan sakiti adik gue"

"Kalo kayak gini aja lo minta ampun, kemarin kemana aja lo!" ucap orang itu sambil menghajar Kak Juna

"Ngggkkk...nggkk..." teriak Rika putus asa, ia tidak mau jika Kak Juna disakiti lagi

WAKETOS [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang