"Sayang, kita jalan-jalan ke mall yukk" ajak Dio
"tumben"
"Ikut ga?"
"Mau...mau"
Dio pun melajukan mobilnya meninggalkan perkarangan sekolah, teringat kembali saat Dio mendengar obrolan sekilas antara Alex dan Rika, dirinya tidak peduli jika dikatakan sebagai stalker, karena rasa penasarannya lebih besar daripada rasa malu yang ditanggung.
"Yank, ke toilet dulu ya" ucap Rosa, saat mmemasuki mall
"Oke"
Dio mengamati sekeliling mall hingga menemukan orang yang dicarinya, dari belakang perlahan ia mengikuti cewek itu bahkan saat menaiki eskalator Dio berhati-hati, untung didepannya penuh sehingga ia bisa menjaga jarak. Dio terkejut saat cewek di depannya hilang keseimbangan, tanpa aba-aba tangannya bergerak menggapai cewek itu dan mengangkatnya.
"Turunin gue, lo pikir gue kucing" berontak cewek itu
Dio tersenyum melihat tingkah laku Rika, tapi ia dengan cepat menguasai dirinya dan bersikap dingin. Saat itu juga Alex meminta menurunkan Rika, Dio tahu cewek itu terkejut melihatnya. Ingin rasanya mengelus kepala Rika agar cewek itu menurut kepadanya. Konyol memang khayalan dibenaknya. Dio tersadar dari alam lamunannya dan melepaskan Rika, setelah itu Dio pergi meninggalkan Rika.
"Kuasai diri lo Io" ucap Dio sambil mempercepat langkahnya
Saat tiba di depan toilet, Dio melihat Rosa mencarinya.
"Kemana aja yank? Aku telpon ga kamu angkat?"
"Sorry gue cari sesuatu tadi" jawab Dio asal
"Ya udah yukk jalan" ajak Rosa mengandeng tangan Dio
Saat Dio menelusuri lantai G, matanya lagi menemukan cewek itu, Dio tahu Rika lagi melihatnya. Dio berusaha tetap pura-pura tidak tahu dan terus berjalan meninggalkan cewek itu.
"Kenapa mata gue selalu tertuju ke lo? siapa lo sebenarnya?"
***
Dio termenung menatap keluar jendela, banyak hal yang harus dilakukan termasuk tentang tunangannya. Entah kenapa dirinya begitu asing terhadap Rosa, bahkan hatinya tak tergerak sedikitpun terhadap cewek itu. Rasa kekosongan yang besar dalam hatinya, jika memang Rosa orang yang ia cintai seharusnya ia bahagia tapi fakta mengatakan sebaliknya.
"Io.." panggil Andre menepuk pundaknya
"Hmmmt"
"Ngelamun aja"
"Biasa ndre"
"Lo jadi pulang sekolah ke sana?"
Dio mengangguk, "Gue harus cari tahu tentang mimpi gue"
"Oke, make mobil lo ya, biar nanti supir gue wa"
"Ndre, lo tahu sesuatukan, lo tahukan kenapa Jajar menghindar? Lo tahukan apa yang terjadi?" selidik Dio
"I know, but gue belum bisa ngasih tahu lo! sorry..."
"Kenapa Ndre? Gue bosen jawaban lo gitu mulu"
"Sorry bro..." menepuk-nepuk pundak Dio dan pergi meninggalkannya
Dio menatap Andre yang kembali ke tempat duduknya, ia tahu sahabatnya tidak bisa di paksa, walau Andre masih asing bagi dirinya tetapi entah kenapa setiap gerak Andre baginya familier.
"Selamat siang anak-anak" sapa wali kelas mereka "Kayaknya kalian ga semangat banget, gimana kalo kita mengadakan kuis"
"Ya pak, masa pelajaran terakhir kuis" keluh salah satu siswa
KAMU SEDANG MEMBACA
WAKETOS [END]
Teen FictionSebelum membaca jangan lupa follow, Dan jangan lupa vote dan beri comment buat saya lebih semangat menulisnya, hehe Minta tolong bantu vote ya reader,, makasih Salam Hangat😊 Rika berharap ia saat masuk SMA, ia dapat menemukan pangeran berkuda putih...