Empat kepala dengan pemikiran yang berbeda-beda dipertemukan tanpa sebuah rencana, ini bukan hal tentang cinta bahkan bukan juga hal tentang persahabatan, mungkin tanpa kami sadar lebih dari itu hubungan kami. Terjalin tanpa ikatan darah tetapi menyatu seperti urat otot.
Widyo Putra Kenzie
Dio membenamkan matanya di sela-sela lengannya mencoba memejamkan mata sejenak, ia terlalu lelah untuk memikirkan segala hal yang ada di pikirannya. Banyak sekali kejadian yang tidak masuk akal terjadi hari ini.
Flash on~~
"Io, Lo harus tahu" antusias Dino
Dio baru saja mendaratkan pantatnya di bangku kesayangannya. Dio hanya melihat Dino sesaat setelah itu ia memasang headset di telinganya sambil melihat keluar jendela.
"Dio dengerin gue" rengek Dino tapi tak ada respon
"Lo mah mesti ga asyik, huh" ngambek Dino sambil berjalan pergi
Sudah biasa Dino dianggap angin lalu, ia tahu kalo sahabatnya ini pura-pura tidak mendengarkannya, dirinya tidak kehabisan ide untuk membuat sahabatnya ini penasaran.
"Ndre lo tahu ga kalo gebetan Dio hari ini ga masuk?" pancing Dino
"Hmmmt"
"Denger-denger sie sakit"
"Lo denger darimana?"
"Gue tadi ga sengaja nguping di ruang TU" cengir Dino
"Kenapa lo ga bilang?" ucap Dio nge-bass
"Eh, gue kira lo budek!" cengir Dino
"Lo?" kata Dio sambil menarik kerah baju Dino
Seluruh penjuru kelas seketika menghentikan aktifitasnya dan melihat ke arah sumber perkara, Andre yang sudah tahu kebiasaan sahabatnya ini Cuma bisa geleng-geleng kepala.
"Kebiasaan lo Io" ucap Dino santai "Lo mau tahu ga?"
"Pagi-pagi udah drama aja" sindir Jajar
"Ga usah basa basi" jengah Dio sambil menatap Dino tajam, ia tidak memperdulikan komentar Jajar
"Io, masih pagi ini, masa lo mau jadi tontonan banyak orang" komentar Andre sambil memutar matanya "Lo juga Din, suka banget bangunin singa pagi-pagi"
"Hehehe, lepasin gue dulu, baru gue beri tahu" cengir Dino untuk ketiga kalinya
Dio melepaskan tangannya dari kerah Dino tetapi matanya tidak lepas memandang sahabatnya itu.
"Mata lo ga usah melotot-melotot ntar lepas lagi" ucap Dino
"Din" tegas Andre berusaha menegahi
"Iya-iya gue kasih tahu, Rika dirawat di rumah sakit Kasih Bunda"
"Ndre, absenin gue" ucap Dio, ia bergegas mengambil tasnya
"Kebiasaan lo Io" komentar Andre
"Lo juga kebiasaan Ndre bela Dio terus" sahut Dino sambil ketawa
"Bro lo pada nyadar ga sie sering banget gunain kata kebiasaan, bisa-bisa jadi trending tuch kata-kata" imbuh Jajar sambil ikut ketawa
"Hmmmt, receh" komentar Dino
"Gue cabut..."
Flash Off~~
"Sial" umpat Dio sambil mengingat kejadian tadi pagi

KAMU SEDANG MEMBACA
WAKETOS [END]
Teen FictionSebelum membaca jangan lupa follow, Dan jangan lupa vote dan beri comment buat saya lebih semangat menulisnya, hehe Minta tolong bantu vote ya reader,, makasih Salam Hangat😊 Rika berharap ia saat masuk SMA, ia dapat menemukan pangeran berkuda putih...