Hay gue balik lagi, semoga kalian semua masih setia ya sama karya gue, maaf kalo banyak salah kata. semoga kalian suka, happy reading!!
***
Pagi ini sengaja Andre dan Jajar ke rumah Dio, begitu juga Rika dan sahabatnya yang sudah stand by di rumah Dio.
"Hoam...ada apa Ndre?" tanya Jajar sambil menguap "Gue masih kangen bantal guling gue"
"Lo mah emang tukang molor" ucap Dio sambil menonyor kepala Jajar
"Aduch, resek banget! gue jadi kangen lo saat ilang ingatan"
"Hmmmt, gitu?"
Dio berjalan mendekati Jajar, merangkul leher jajar dan menariknya lebih ke bawah. Tangan Dio semakin merapat hingga dibawah ketiak. Terjepitlah kepala Jajar.
"Lo bilang apa?" tanya Dio sambil tangannya menjitak kepala jajar
"Ampun, Ndre help me"
"Hahaha, No, gue ga ikut-ikut" kekeh Andre
"Tega lo Ndre, ketawa di penderitaan gue"
"Lanjutkan Kak" kompor Xena sambil ketawa
"Ampun kepala gue, kalian semua tega!!"
Mereka semua tertawa atas penderitaan Jajar, tapi perlu tahu bahwa mereka juga sayang sekali dengan lelaki itu, sahabat yang selalu ada dan akan selalu ada sampai kapanpun. Mereka tidak mau kehilangan kembali orang yang mereka sayangi, cukup sekali mereka kehilangan.
"Udah, Io, lepasin! Gue mau ngomong serius" ucap Andre
Dio melepaskan tangannya dari leher Jajar dan Jajar bisa bernafas lega. Setelah itu mereka yang ada di situ menatap Andre. Andre mulai menerangkan rencananya. Andre berencana mengatur strategi untuk memancing Rosa. Sudah saatnya memberi pelajaran untuk Rosa. Let's start this game.
"Gimana? Udah jelaskan?"
"Lo Yakin bakal berhasil?" tanya Jajar ragu
"Percaya sama gue" ucap Andre yakin
"Oke, kapan kita beraksi?" tanya Dio
"Hari ini, gue harap kalian semua bisa kerjasama dengan baik"
"Tenang kak, pasti kita bantu" ucap Alex
"Ceile, sang pujaan hati mendukung!"
Andre menyikut lengan Jajar dan melotot ke arah Jajar. Jajar hanya terkekeh, begitu juga Dio hanya tertawa.
"Lex, muka lo merah?" goda Xena
"Wkwkwkwk, blushing ya lo" susul Rika
"Puas ya kalian ngeledekin gue" cemberut Alex
"Hahahaha, puas banget" timpal Tiara "Jarang-jarangkan" tambahnya
Mereka puas melihat Andre dan Alex yang salah tingkah. Pagi ini begitu indah, persahabatan yang terbentuk tanpa kesengajaan, dengan bumbu-bumbu kesedihan, kebahagiaan, kenaifan, perbucinan, kebencian, tangis, tawa, dll. Tapi jauh dari itu masa SMA mereka lebih berwarna, saling belajar dewasa untuk masa depan yang belum mereka ketahui.
***
Kendaraan mereka sudah tiba di sekolah, Rika dan teman-temannya turun dari mobil. Mereka berjalan masuk ke gedung sekolah, ditengah jalan Alex di hadang oleh Brilian, tanpa aba-aba lelaki itu membawa Alex pergi menjauh.
"Kayak Jelangkung aje" omel Xena "Ga tau datangnya tiba-tiba udah ngilang"
"Kelamaan jomblo sie lo" kekeh Rika
KAMU SEDANG MEMBACA
WAKETOS [END]
Teen FictionSebelum membaca jangan lupa follow, Dan jangan lupa vote dan beri comment buat saya lebih semangat menulisnya, hehe Minta tolong bantu vote ya reader,, makasih Salam Hangat😊 Rika berharap ia saat masuk SMA, ia dapat menemukan pangeran berkuda putih...