RESEK 32

129 25 13
                                    

Mumpung weekend, yuk nikmati kelanjutan kisah cinta Dio dan Rika, selamat membaca!!

***

Tuhan, saya memohon kepada-Mu, jangan biarkan kekasih saya pergi, jangan ambil dia Tuhan, seandainya saya bisa menukarkan hidup saya dengannya, saya rela Tuhan, bertukar posisi dengannya, saya rela menukarkan nyawa saya untuknya Tuhan.

Widyo Putra Kenzie

"Semua salah kakak" ucap Rika "Kalo kakak ga maksa aku untuk jadi pacar kakak, Rika ga bakalan kena tembak" tandas Rika

"Maafin gue Rik"

"Emang dengan minta maaf luka Rika sembuh?"

"Semua memang salah gue, Rik" sesal Dio

"Semua memang salah kakak, seharusnya kakak yang kena tembak bukan Rika" tandas Rika

Dio hanya bisa menunduk

"Rika ga mau lihat kakak lagi" ucap Rika sambil melangkah menjauh

"Rik, lo jangan pergi, jangan tinggalin gue"

"Maaf kak, Rika harus pergi"

Rika mulai pergi menjauh, Dio berusaha menggapai tangan Rika tetapi Rika pergi semakin menjauh, Dio berusaha mengejar Rika, semakin Dio mengejar Rika, semakin cepat Rika menjauh.

"Rik, lo jangan pergi, gue mohon" mohon Dio

"Rik, gue ga mau kehilangan lo"

"Rika...Rika..." teriak Dio

"Dek bangun... Dek bangun" kata Abang Rico sambil mendorong bahu Dio pelan

Dio tersentak dari tidurnya, keringat bercucuran di dahinya, jantungnya berdetak tak beranturan. Dio menghapus keringat di dahi dan wajahnya, ia memandang ke arah Rika  yang masih terbaring. Dio merasa lega melihat jantung Rika masih berdetak, diusapnya pipi Rika.

"Lo ga pa-pa dek?" tanya Abang Rico

"Gue cuma mimpi buruk bang"

"Cuci muka dulu sana"

"Iya bang"

"Gue bawain makan siang buat lo"

Dio berdiri dari tempat duduknya, ia melangkahkan kakinya menuju kamar mandi. Di kamar mandi, Dio menyalahkan keran pada westafel kamar mandi, ia mencuci mukanya beberapa kali dan melihat cermin beberapa saat sebelum akhirnya keluar dari kamar mandi.

"Bang, lo ga ke kantor?" tanya Dio

"Gue habis dari kantor, terus mampir ke rumah sakit, gue masak tadi pagi" tunjuk Abang Rico, beberapa menu makanan sudah terletak rapi di meja

"Makanan gue wajib habis, capek tahu pagi-pagi masak terus harus berangkat ke kantor" imbuh Bang Rico

"Siapa suruh lo masak?"

"Io, lo masa ga kasihan sama gue" ucap Abang Rico dengan wajah memelas

"Iya...iya.. gue habisin"

Rico tersenyum puas, "Gitu donk"

Dio mulai mengambil nasi yang ada di tempat makan, ia mengambil beberapa lauk. Makanan hari ini semua kesukaan Dio, Abang Rico sengaja membuat menu yang tak dapat di tolak oleh Dio.

"Thanks ya bang"

"Udah kewajiban gue"

"Maaf gue belum bisa bantu di kantor"

WAKETOS [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang