RESEK 22

220 34 15
                                    

Rika duduk di kursi belajarnya, ia baru saja selesai menulis di buku diarynya. Pandangannya menatap keluar jendela, hari ini sangat melelahkan, hati dan pikirannya tidak bisa bekerja sama. Benteng yang selama ini dibangunnya dalam sehari runtuh seketika.

"Lo harus kuat Ka!" Rika menyemangati dirinya "Gue rindu genggaman tangan lo kak, tadi gue pingin banget meluk lo, tanya kabar lo" tambahnya

Wajah Rika semakin muram, dalam waktu satu tahun banyak sekali masalah yang terjadi bahkan terkadang tak bisa dicernanya. Kenapa Tuhan mempertemukan kita jika akhirnya seperti ini?

TOKKK...TOKK...

"Kak" sapa mama jingga sambil membuka pintu

"Iya ma"

"Kamu kenapa?"

Rika menggeleng,"Ga pa pa"

Mama Jingga berjalan mendekati Rika, ia memeluk anaknya itu.

"Kak, kamu ga bisa bohongi mama" tandas Mama Jingga"Mama yang ngelahirin kamu, mama tahu kamu kak!"

Rika mulai meneteskan air mata, ia menangis dalam sekejap. Mama jingga mengelus kepala anaknya itu.

"Udah tenang?" tanya mama jingga, setelah melihat Rika mulai tenang

Rika mengangguk

"Sekarang cerita sama mama, ada masalah apa?" tanya Mama jingga "Ada sangkut pautnya sama Dio kan?" selidik Mama Jingga

"Gue harus gimana? Jujur atau ga?"

"Rika putus dari Kak Dio ma" jawab Rika

"Why?"

"Ada problem ma"

"Kamu sayang sama Dio?"

Hening

"Pertanyaan mama pikir baik-baik ya kak! mama tahu kalian masih SMA, masa-masa cinta monyet tapi kalau emang kamu sayang dia, perjuangin!!" ucap mama jingga "Tenangin diri kamu, jatuh cinta itu jangan bikin kamu jadi beban, masalah yang ada itu salah satu kalian untuk saling bertumbuh dan mendewasakan diri!" imbuh mama Jingga

"Anak mama harus kuat, ga boleh cengeng!" Mama jingga mengusap air mata Rika

TING TONG..

"Papamu pulang, mama tinggal dulu!" pamit mama Jingga meninggalkan Rika "Kakak jangan tidur malam-malam"

"Iya ma"

"Mam" panggil Rika "Makasih!"

Mama Jingga hanya mengangguk dan menutup pintu kamar. Rika beranjak dari tempatnya menuju tempat tidur, ia pun memejamkan matanya. Baru beberapa menit Rika terlelap mendadak ia terbangun dari tidurnya. Nafasnya tidak teratur, bahkan terasa nyata mimpi yang dialaminya.

"Mimpi itu lagi" pekiknya pelan "Gue harus cari tahu"

***

"Gas, gue boleh ngomong sama lo"

"Kayak apa aja lo, emang mau ngomong apa?"

"Jangan di sini, di depan aja"

"Oke"

Mereka pun keluar dari kelas dan menuju tangga.

"Gas, maafin gue"

"Lo ngapain minta maaf"

"Gue mau minta tolong sama lo" ucap Rika

"iya, apa yang bisa gue bantu?"

"Tapi lo jangan marah ya!"

WAKETOS [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang