Gue ga butuh yang namanya cinta, karena cinta membuat hidup tambah ribet, apalagi harus berhadapan dengan makhluk yang namanya cewek! Seharusnya cewek itu ga ada di dunia ini,biar ga ada lagi bucin-bucin bertebaran, ga ada lagi suara berisik tukang gosip, dan yang jelas lo harus tau andalan cewek yang utama adalah air matanya, males banget!!
Widyo Putra Kenzie
"Lo gila kak, lo ga bantuin sama sekali, gue capek tau, bayangin 4 kamar mandi gue bersihin sendiri, lo malah enak-enak duduk!" kesal Rika
"Sengaja, kan itu emang tugas lo, lo yang buat gue kena hukum jadi lo yang bertanggungjawab! Masa gue? enak aja!! Lagian perjanjian kita kan lo jadi pembantu gue!!"
"Tapi kan ga gitu juga kak, kalo gue sendiri yang bersihin bisa-bisa kita malam baru pulang, gue ga mau bokap nyokap khawatir!"
"hmmmt, bodo amat!"
"Ya udah gue juga bodo amat, kalo kakak ga mau bantuin, gue pulang!" tandas Rika, ia mulai melangkahkan kakinya keluar dari kamar mandi
"Nie cewek berani juga sama gue!" batin Dio
"Udah berani ngelawan omongan gue?"
"Lha lo duluan yang mulai kak, gue udah niat baik untuk bantuin, lo malah kayak gitu! Lo mau bantuin ga? Kalo ga gue cabut, badan gue udah pegel semua, terserah lo mau ngamuk sama gue!" pasrah Rika
Dio berpikir
"Bantuin ga?" tanya Rika "Kalo ga gue serius pulang nie!" ancam Rika
"Oke sekali ini aja gue bantuin lo, selanjutnya tugas lo, lo kerjain sendiri!" tandas Dio
"Huh... nie cowok seenak jidatnya aja, bukannya terimakasih udah gue bantuin, malah tambah ngelunjak, kalo bukan karena tugas MOS, gue ogah bela-belain kayak gini, siapa juga yang mau bersihin kamar mandi, udah bau, jorok lagi!" keluh Rika pelan
"Apa Lo bilang?"
"Gue ga bilang apa-apa, gue cuma mau bilang terimakasih kakak udah bantuin gue!" jawab Rika
"Sama-sama" kata Dio sambil mengelus kepala Rika, ia mendengar apa yang di gumamkan Rika
"Ini belum seberapa" batin Dio, ia tersenyum licik***
"Bang gue pulang!" ucap Dio
"Tumben jam segini lo udah pulang? Biasanya juga baru subuh balik!"
"Gue lagi males keluar, lagian badan gue pegel semua!"
"Ohhh...." kata Abang Rico "Sana lo mandi, gue siapin makan buat kita makan sama-sama! Ini moment langkah lo pulang sore, gue mau ngerayain!" sambung Abang Rico ketawa
"Lebay lo bang!" balas Dio "Ya udah gue ke atas dulu!"
Saat masuk kamar, ia melemparkan tasnya ke sofa, ia berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.
"Akhirnya seger juga tubuh gue!" ucap Dio setelah ia keluar dari kamar mandi
"Dek makanan sudah siap!" teriak Abang Rico
"Oke bang gue turun!"
"Bang, papa ga pulang lagi?"
"Tauk, mungkin.." kata Abang Rico "Lo tau sendiri, sejak mama ninggalin kita papa jadi workaholic!"
Pasca orangtua mereka bercerai, di rumah tak ada lagi kehangatan yang dirasa, terlalu hambar, sepi dan suram. Dio tahu abangnya berusaha untuk selalu ada saat Dio di rumah. Sesibuk-sibuknya tugas kuliah, Rico selalu berusaha pulang ke rumah demi adik satu-satunya, ia tidak mau kehangatan yang tersisa menjadi lenyap begitu saja, bagi dia ini bukan tugas atau beban tetapi ini keharusan yang diperlukan di dalam keluarga ini, Rico ingin menumbuhkan kembali kehangatan yang ada, mungkin bukan dari papanya terlebih dahulu, namun, di mulai dari adiknya. Rico tahu, Dio mempunyai luka terdalam karena wanita, ya ibunya, saat itu Dio masih SMP, Dio melihat ibunya selingkuh di depan matanya, ayahnya sibuk mencari uang, ibunya berfoya-foya dengan lelaki lain, bahkan lelaki seusia dengan Rico. Luka itu yang menyelimuti suasana rumah ini, luka terdalam dari wanita yang mereka cintai. Bahkan Rico tahu bahwa adiknya itu menjadi benci dengan wanita, bagi Dio wanita mana pun sama saja dengan ibunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
WAKETOS [END]
Teen FictionSebelum membaca jangan lupa follow, Dan jangan lupa vote dan beri comment buat saya lebih semangat menulisnya, hehe Minta tolong bantu vote ya reader,, makasih Salam Hangat😊 Rika berharap ia saat masuk SMA, ia dapat menemukan pangeran berkuda putih...