"Hachiiii...."
"Hachii..."
Sejak pagi Rika berulang kali bersin, Rika jadi teringat tentang peringatan Dio kemarin, mungkin seharusnya ia mendengarkan Dio agar dirinya tidak terserang flu.
"Hachiii..." bersin Rika, ia mengambil tisu di tas
"Widyo Putra Kenzie dan Erika Putri Purnomo diharap segera menghadap ke ruang BK, awas aja ga menghadap, hukuman bisa saya tambah" kata Pak Ryan menggunakan pengeras suara
"Mampus" pekik Rika
Alex merangkul Rika dari belakang, "Wah mbak bro pagi-pagi udah jadi buronan"
"Bahagia banget lo"
"Iya donk gue bahagia banget, jarang-jarang lo masuk BK"
"Ya...ya... lo bahagia diatas penderitaan gue"
"Hehehehe, kan kemarin gue udah bilang jangan sampek ketahuan" kekeh Alex "Tapi aneh banget lo bisa dipanggil barengan sama Kak Dio?"
"Ga tau, Hachii..."
"Lo sakit?"
"Iya nie gara-gara ke air terjun kemarin" ceplos Rika
"Wait, air terjun? Sama siapa?"
"Aduch mulut gue" batin Rika
"Gue sepertinya mencium bau-bau mencurigakan"
"Apa'an sie? Udah gue ke ruang BK dulu" ucap Rika sambil pergi meninggalkan Alex
"Woy jangan kabur lo, lo utang penjelasan ke gue" teriak Alex
"Ntar bilangin guru, gue dipanggil ke ruang BK" ucap Rika dengan suara keras
Rika hanya melambaikan tangannya sambil lebih mempercepat langkahnya, Saat Rika menuruni tangga ternyata Dio lagi duduk di tangga. Apa mungkin Dio menunggu Rika? Rika menepis dugaan itu, Rika tidak ingin menduga-duga yang berujung kekecewaan.
"Rik, lo jangan GR" gumam Rika lirih, Rika mewanti-wanti hatinya "Hai kak" sapa Rika
"Hai"
"Kakak ngapain di sini?"
"Nunggu kamu?"
"Hah? Kamu? Gue?" kaget Rika
"Iya, emang salah?"
"Eh, Iya, Enggak"
"Kan kita dipanggil Pak Ryan, daripada gue sendiri kan mending bareng lo biar disemprot bareng"
"Nyebelin banget nie cowok, habis ngelambungin gue terus biarin gue terjun bebas" batin Rika
"Ya udah, ayo" jutek Rika
"Nada lo gitu?"
"Emang nada gue kenapa?" sewot Rika
"Gue ada salah?"
Rika menghentikan langkahnya dan menghadap Dio, Rika gemas dengan cowok satu ini, susah benar buat Dio peka.
"Ihhhh......" gemes Rika sambil mengangkat tangannya ke depan dan meremas tangannya
Setelah itu Rika mempercepat langkahnya, Dio berlari kecil untuk mensejajarkan jalan mereka. Rika tahu kalo Dio bukan orang yang bisa di kode karena ketidakpekaannya sudah berada di level tertinggi. Dio mendadak menghentikan langkah Rika, Dio berada di depan Rika.
"Ngapain lo di depan gue?"
"Maafin gue kalau ada salah" ucap Dio sambil mengelus rambut Rika "Jangan ngambek lagi ya"
KAMU SEDANG MEMBACA
WAKETOS [END]
Teen FictionSebelum membaca jangan lupa follow, Dan jangan lupa vote dan beri comment buat saya lebih semangat menulisnya, hehe Minta tolong bantu vote ya reader,, makasih Salam Hangat😊 Rika berharap ia saat masuk SMA, ia dapat menemukan pangeran berkuda putih...