Cinta bagi gue hanya drama anak labil ga jelas, yang berharap cowoknya kayak drama-drama korea. Hello ini Realita men bukan drama korea.
Widyo Putra Kenzie
"Lo gila Io, itu cewek lo apain sampek nangis!"
"Kayak lo ga tau aja Jar kelakuan Dio!"
"lo gila Io , lo tega sama tuch cewek, dia udah nangis kayak gitu, tetep aja lo bentak!"
"Gila... gila... mau berapa kali sie kalian ngomong gila, buat mood gue tambah buruk aja!"
"Tapi kali ini lo kelewatan Io!" tandas Andre
"Ah lo Ndre, tetep aja kalo sama cewek ati lo lembut! Mending lo main gih sama fans lo yang pada kegatelan itu!" ledek Dio
"Lo juga sama aja dari dulu ga berubah-berubah! Kalo sama cewek selalu anti banget! Ati-ati lo kena karma!"
"Ealah, Karma apa sie, Lo kayak ga kenal gue aja! Gue paling males berurusan sama cewek, bagi gue cewek itu cuma orang yang bisanya nyusahin, minta ini lah itu lah, kalo ga diturutin ngambek lah, kalo beda dikit, nganggap kita berubahlah, udah ga sayanglah, bosenlah, dan tetek bengek yang lain!"
Mereka berdua membayangkan ucapan Dio barusan dan Mereka berdua tertawa bersama.
"Ih mereka napa ya? Perasaan ga ada yang ngelucu di sini dech!" bingung Jajar
"Entahlah..."
"Widyo Putra Kenzie, diharap datang ke ruang BK sekarang!" terdengar pengeras suara memanggil namanya
"Dio....Dio lo kena masalah apa lagi?"
Dio hanya mengangkat kedua tangan pertanda tidak tahu.
"Gue cabut dulu, ada alarm!"
Dia melangkahkan kaki dengan santai menuju ruang BK, ia menerka-nerka kesalahan apa yang ia lakukan, apa gue ketahuan merokok? Atau ketahuan bolos sekolah? Ah perasaan itu udah lama banget satu dua hari yang lalu. Batin Dio
Tokkk...tokkk...
"Permisi..."
"Masuk..." jawab orang di dalam
"Duduk" ucap Pak Ryan, selaku guru BK
"Dio, kamu tahu kenapa saya panggil kamu ke sini?"
Dio menggeleng
"Aduh... Dio, sudah bapak bilang berapa kali kamu itu Wakil Ketua Osis di sekolah ini, seharusnya kamu bisa jadi contoh yang baik untuk adik kelas kamu!"
"Ya?"
"Kamu beneran tidak tahu apa kesalahan kamu?"
Dio menggeleng kedua kalinya.
"Kalo merokok kan kemarin sudah bapak panggil, trus kalo bolos sekolah juga udah lusa kemarin bapak panggil, terus apalagi pak?"
Pak Ryan hanya memegang dahinya dan mengeleng pusing dengan prilaku muridnya satu ini, ia tak habis pikir kenapa Dio bisa menjadi Wakil Ketua Osis, padahal dia salah satu pembuat onar di sekolah ini.
Pak Ryan menghela nafas berat.
"Ternyata kamu masih hafal ya kesalahan kamu, dan kamu pasti hafal ke berapa kalinya kamu masuk ruangan ini dalam 1 bulan?"
"Hmmmttt..... tujuh mungkin? Atau delapan? Bukan-bukan mungkin sepuluh!"
Pak Ryan kedua kalinya menghela nafas berat
"Dio.... dio.... kamu lihat buku hitam itu ada berapa kali nama kamu dicatat di situ" ucap Pak Ryan menyodorkan buku hitam itu
Dio membuka buku hitam itu dan menghitung jumlah namanya yang tertera dalam buku hitam itu. Hmmm.... lima belas. Batin Dio
KAMU SEDANG MEMBACA
WAKETOS [END]
Teen FictionSebelum membaca jangan lupa follow, Dan jangan lupa vote dan beri comment buat saya lebih semangat menulisnya, hehe Minta tolong bantu vote ya reader,, makasih Salam Hangat😊 Rika berharap ia saat masuk SMA, ia dapat menemukan pangeran berkuda putih...