RESEK 30

180 32 13
                                    

Rika tersadar dari pingsan, ia menyesuaikan retina matanya dengan lampu yang remang. Saat mata Rika sudah bisa menyesuaikan, Rika pun melihat sekitar, ia merasa dejavu dengan tempat ini. Tanpa di minta memori ingatannya pun berputar di dalam otaknya. Rika ingat tempat ini menjadi saksi bisu kematian Kak Juna. Rika berusaha memberontak tapi sia-sia karena mulutnya di sumpal dan tangan Rika terikat ke belakang begitu juga kakinya yang terikat di kursi.

"Hmmmtt........hmmt...."

"Akhirnya sadar juga" ucap Papa Deon sambil membuka sumpalan di mulut Rika

"Om jahat, lepasin saya" teriak Rika

"Saya jahat?" tanya Papa Deon sambil menampar wajah Rika "Kakak kamu yang jahat, kalau bukan karena dia rumah tangga saya tidak akan hancur" jelas Papa Deon sambil menampar Rika kedua kalinya

Darah segar mengalir di ujung bibir Rika. Tangan lelaki itu memegang dagu Rika.

"Om jahat, Om bunuh kak Juna" teriak Rika di depan wajah Papa Deon, air matanya mulai mengalir membasahi pipi

"Kakak kamu yang mulai main api dengan saya" tandas Papa Deon sambil menekan tangannya di dagu Rika "Saya kira anak buah saya sudah menghabisi kalian, ternyata saya salah" jeda Papa Deon

"Kamu masih hidup, Kamu ancaman buat saya" ucap Papa Deon sambil melepaskan tangannya dari dagu Rika

"Lepasin saya om, Om harus membayar semua kejahatan om" ucap Rika

"Hahahaha, jangan bodoh, tidak ada yang bisa menangkap saya"

"Kamu belum sadar, selama ada uang semua berkuasa" tambah papa Deon

"Jadi..."

"Kamu pikir saya tidak tahu, kamu berusaha untuk mencari informasi tentang kakak kamu"

"Kamu berusaha menggali sesuatu yang tidak seharusnya kamu gali, seharusnya kamu tetap menjadi anak manis tapi semua sudah terlambat" ucap Papa Deon "Kamu harus mati"

"Sampai Kapanpun saya akan tetap mencari informasi Kakak saya, om harus bertanggungjawab atas perbuatan om" tandas Rika "Tolong.....tolong...." teriak Rika

"Hahaha, teriak, teriak yang keras" Tawa Papa Deon mengglegar

"Ya Tuhan, tolong saya" batin Rika

"Kak Dio tolongin Rika" ucap Rika lirih, ia putus asa

"Kalian siksa anak ini perlahan, setelah itu habisi" putus Papa Deon, lelaki itu berjalan dan duduk di singasananya

***

"Io, wait"

"Apalagi Ndre" kesal Dio

"Gue yakin di sana banyak anak buah bokap lo, kita butuh personel"

"Gue sendiri cukup" ucap Dio keras kepala

"Bukan saatnya lo keras kepala" tandas Andre "Gue ga mau kejadian Dino keulang lagi" ingat Andre

"Sorry Ndre" sesal Dio

"Gue tahu lo khawatir sama Rika, tapi bukan lo aja yang khawatir, kita juga" ucap Andre sambil menepuk pundak Dio "Tenangin diri lo, gue telpon seseorang dulu" lanjutnya

Andre berjalan menjauh dari Dio, sedangkan Dio berusaha menenangkan pikirannya.

"Maafin gue Rik!" ucap Dio lirih

"Gue udah hubungin orang itu!" jelas Andre

"Sapa Ndre?" tanya Jajar penasaran

"Lo juga bakal tahu, tunggu aja"

WAKETOS [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang