"Sayang, besok mama ngundang kamu makan malam di rumah, kamu mau ya?"
Hening
"Kamu dengerin aku ga sie?"
"Iya...iya.."
"Iya apa? Kamu lihat apa?" ucap Rosa, matanya menuju kearah yang dilihat Dio "Tuch kan kamu lihat cewek lain!" ngambek Rosa
"Udah, ga usah kayak bocah!"
"Yang, cewek mana sie yang ga marah saat cowoknya lihat cewek lain?"
"Lo salah lihat"
"Salah lihat gimana? Jelas-jelas kamu lihat tuch cewek!" jawab Rosa "Bitch!"
"Perlu gue kasih pelajaran!" tambah Rosa
"Apa'an sie lo?"
"Kan kamu belain dia!"
"Sumpah, bocah banget lo!"
"Belain aja terus, Kamu jahat!" jerit Rosa sambil meninggalkan Dio
"Ngambek mulu!" kata Dio, ia menggaruk kepalanya yang tidak gatal
Dio melangkahkan kakinya meninggalkan Kantin dan menyusul sang pujaan hati, ia sadar ia salah tapi entah kenapa mata ini tidak bisa sedikitpun lepas dari cewek itu, sebenarnya siapa cewek itu? Apakah dia bagian dari ingatan yang hilang itu? Atau hanya sepintas saja? Pertanyaan itu terus terngiang di kepalanya.
"Sayang, gue minta maaf, jangan ngambek lagi ya!" bujuk Dio saat tangan Rosa tergapai
Rosa hanya diam sambil memalingkan mukanya.
"Ayolah, ntar pulang sekolah kita jalan dech, gimana?" rayu Dio
Mata Rosa langsung berbinar-binar, "Bener ya? Kamu ga bohong"
Dio mengangguk, "dimaafin nie?"
Rosa mengangguk, "Tapi janji jangan gitu lagi!"
"Iya sayang, gue janji!" ucap Dio sambil mengelus kepala Rosa
Rosa senyumannya mengembang seketika
"Ya udah mau balik ke kantin atau ke kelas?"
"Aku udah ga nafsu makan, balik kelas aja yang!"
"Oke, ayo" ajak Dio sambil mengulurkan tangan
"Maafin gue Ros, gue harus cari tahu tentang cewek itu!" batin Dio
***
Dio termenung menatap keluar jendela kelasnya, entah kenapa sejak dirinya tersadar dari koma ia merasa ada yang hilang, ada lubang besar di hatinya. Kenangan apa yang terlupakan olehnya, apakah itu memang baik untuk dilupakan? Tapi kenapa hatinya hampa?. Setiap Dio bertanya kepada orang disekitarnya, mereka hanya bilang nanti juga lo ingat.
"Kenapa gue ga inget sedikitpun?" gumam Dio
Dio mengamati halaman sekolahnya, ia tak sengaja melihat cewek yang selalu ada pikirannya beberapa hari ini, Dio agak terkejut karena cewek itu bersama dengan lelaki. Tanpa pikir panjang Dio beranjak dari tempat duduknya dan berlari kecil menuju cewek itu berada.
"Aduch kak sakit!" ucap cewek itu, tangannya ditarik pergi
"Lo apa-apa'an?" kata Bagas, Bagas tidak terima temannya itu dibawa seenaknya, ia pun menghentikan langkah Dio
Dio melepaskan tangannya dari genggaman Rika, "Diam lo! ga usah ikut campur" tunjuk Dio
"Ikut gue!" tandas Dio sambil memegang tangan kanan cewek itu
KAMU SEDANG MEMBACA
WAKETOS [END]
Teen FictionSebelum membaca jangan lupa follow, Dan jangan lupa vote dan beri comment buat saya lebih semangat menulisnya, hehe Minta tolong bantu vote ya reader,, makasih Salam Hangat😊 Rika berharap ia saat masuk SMA, ia dapat menemukan pangeran berkuda putih...