Hay Reader, kembali lagi bersama saya, maaf lama nunggunya,
Semoga kalian suka
Happy Reading, jangan lupa tinggalkan jejak...
***
Polisi telah tiba di lokasi kejadian, Andre memang melaporkan kejadian yang terjadi. Policeline terbentuk di area tersebut, Abang Rico dan Andre dimintai keterangan. Mereka menjelaskan sejujur-jujurnya tentang kerangka itu, polisi mengatakan ini bisa menjadi bukti kuat, jika papa Deon memang bersalah. Polisi segera mungkin membawa kerangka yang ditemukan oleh Abang Rico dan Andre menuju rumah sakit kepolisian untuk di periksa lebih lanjut. Dibelakang Ambulan polisi diikuti oleh mobil Abang Rico, selama perjalanan tak ada obrolan diantara mereka, mereka terlalu sibuk oleh pikiran masing-masing. Hingga air memecahkan keheningan membasahi jalanan kota surabaya.
"Ndre" panggil Abang Rico
"Iya bang"
"Gue harap tengkorak yang kita temuin itu Juna" ucap Abang Rico
"Gue juga berharap gitu bang" Andre mengharapkan yang sama
"Bang, apa gue kabari Dio sekarang?"
"Jangan" larang Abang Rico "kitakan belum tahu tengkorak itu, siapa? Takutnya saat kita berharap dan ternyata bukan Juna yang ada hanya kekecewaan, tunggu hingga hasil pemeriksaan keluar"
"Oke bang"
Mobil memasuki kawasan kepolisian, Abang Rico pun memarkirkan mobil dekat dengan lobby. Lelaki itu menurunkan sedikit jendela mobilnya, mengeluarkan tangannya sejenak untuk melihat seberapa deras hujan di luar sana.
"Hujannya ga terlalu deras, Ndre, kita terobos aja" ucap Abang Rico sambil menarik tangannya
"Oke bang"
Abang Rico menaikkan kembali jendela mobil dan membuka pintu mobil. Mereka berlari kecil menuju pintu masuk kepolisian. Abang Rico menjelaskan sekilas perkara yang ada dan berharap mereka diperbolehkan masuk.
"Saya mohon pak, saya harus tahu itu kerangka teman saya atau bukan" mohon Abang Rico
Polisi tersebut masih diam, ia tidak berani mengambil keputusan.
"Gimana Ndre?"
"Tenang bang" ucap Andre tenang, ia mengambil handphonenya dari saku
"Hallo, Om" sapa Andre saat panggilan tersebut tersambung
"Iya keponakan om"
"Om, Andre boleh minta tolong?"
"Apa yang bisa om bantu?"
"Om, sekarang Andre ada di depan kantor om"
"Kamu tunggu situ, om akan turun"
"Terimakasih om"
Andre mematikan panggilan telepon
"Gimana Ndre?"
"Tunggu aja bang"
Lima menit mereka menunggu hingga seseorang menghampiri mereka. Polisi yang tadi yang menjaga di depan pun memberi hormat kepada pimpinan mereka.
"Maaf ya Ndre nunggu lama"
"Ga pa-pa om"
"Ayo masuk, kita ngobrol di atas aja"
Andre mengangguk, mereka pun melangkahkan kakinya menuju ruangan Kepala Kepolisian Sektor.
"Om, maaf ya Andre ganggu om"
KAMU SEDANG MEMBACA
WAKETOS [END]
Teen FictionSebelum membaca jangan lupa follow, Dan jangan lupa vote dan beri comment buat saya lebih semangat menulisnya, hehe Minta tolong bantu vote ya reader,, makasih Salam Hangat😊 Rika berharap ia saat masuk SMA, ia dapat menemukan pangeran berkuda putih...