Sang Iblis tidak akan memangsa orang yang dicintainya, bahkan dirinya bisa menyerupai iblis paling kejam jika sudah menyangkut tentang miliknya.
Widyo Putra Kenzie
"Bang, papa ada di rumah?" tanya Dio saat pintu rumahnya terbuka
"Papa lagi dinas luarkota, besok baru balik" jawab Abang Rico "Itu siapa?" lanjutnya
Abang Rico melihat adiknya mengendong seseorang dan sudah di pastikan yang berada di gendongan adiknya itu cewek.
"Udah berani ya bawa cewek ke rumah?"
"Ngaco lo bang, ini juga terpaksa, ceritanya panjang" ucap Dio "Ntar gue cerita, gue kekamar dulu"
"Oke, gue tunggu di ruang tamu"
Dio berjalan meninggalkan Rico menuju ke kamarnya. Saat di depan pintu Dio membenarkan gendongannya agar ia bisa membuka kunci kamarnya.
"Gila nie cewek berat juga, pegel tangan gue" ucap Dio, ia membaringkan Rika di sofa
"Ga pa-pa kan gue tinggal?" tanya Dio pada diri sendiri "Ah, ga pa-pa, lagian ntar juga sadar-sadar sendiri"
Dio meninggalkan Rika sendiri di kamarnya, ia turun ke lantai 1 untuk menjelaskan situasi yang ada kepada Abangnya. Saat di ruang tamu, ia melihat Abangnya fokus pada layar laptop.
"Lo ngerjain apa bang, serius bener?"
"Biasa ngejar deadline"
"Kenapa sie lo ga ngambil S2 di luar, padahal lo pinter"
"Gue ga perlu jawab, lo tau jawaban gue" ucap Abang Rico
Dio termenung.
"Io, lo katanya mau jelasin" kata Abang Rico mengalihkan pembicaraan
"Oh iya bang Sampek lupa"
Flash on~
"Io lo mau kemana?" tanya Rahmat
"Gue mau cari tempat buat buang hasrat gue"
"Ngaco lo jangan macem-macem"
"Emang gue mau ngapain?"
"Hehehe lo mau itu kan"
"hah? Apa?"
"Itu tuch, yang sama cewek"
"Otak lo perlu diberesin" ucap Dio "Apa perlu sekalian orangnya"
"Astaga Io, tega lo sama temen"
"Gue cabut" kata Dio cuek
"Kebiasaan lo Io, pergi seenaknya" teriak Rahmat
Dio berjalan menyusuri api unggun, ia mengamati adik kelasnya tanpa Dio sadari ia mencari sosok yang beberapa hari ini menganggu hidupnya.
"Cewek itu kemana?" gumam Dio "Ngapain juga gue cari dia" lanjutnya, ia melanjutkan jalannya menuju pinggir hutan
Saat Dio ingin mencari tempat untuk membuang air kecil, ia tanpa sengaja melihat Rosa the genk reflek ia bersembunyi di balik pohon.
"Ros gimana nie?"
"Lo berdua tutup mulut" tandas Rosa
"Tapi Ros, gue takut tuch cewek kenapa-kenapa"ucap Rini
"Bener Ros, apalagi ini hutan, gue takut kalo ada binatang buas" timpal Dona
"Hust..gue ga peduli" ucap Rosa sambil menempelkan jari manisnya di bibir
KAMU SEDANG MEMBACA
WAKETOS [END]
Teen FictionSebelum membaca jangan lupa follow, Dan jangan lupa vote dan beri comment buat saya lebih semangat menulisnya, hehe Minta tolong bantu vote ya reader,, makasih Salam Hangat😊 Rika berharap ia saat masuk SMA, ia dapat menemukan pangeran berkuda putih...