RESEK 31

130 24 11
                                    

Hallo, gue balik lagi, maaf kalo kalian nunggu, dan maaf juga masih bisa update satu bulan sekali, ;( , Tapi saya usahakan untuk selalu update secepat mungkin, mungkin kalian bosan menunggu, tapi selalu ya dukung saya untuk tidak lupa vote, comment dan jangan lupa follow saya penulis pemula ini...

Terimakasih

Salam hangat dari saya,

Grevia Violetta Mangasih

***

Ketakutan yang selama ini di pikirkanku terjadi juga, takdir mereka begitu menyakitkan. Apa sebenarnya rencana-Mu Tuhan? Kenapa Engkau mempertemukan mereka jika itu melukai mereka? Apa dosa mereka?

Rico Satya Atmaja  Kenzie

"Pa"

"Ya ma?"

"Papa, apa ga terlalu keras sama Dio"

Papa Awan hanya diam

"Pa" panggil Mama Jingga sambil mendekati Papa Awan

Papa awan meletakkan Handphonenya, ia memegang tangan Mama Jingga, di letakkan tangan itu dalam pangkuannya, Mama jingga meletakkan kepalanya di bahu Papa Awan.

"Papa masih belum bisa memaafkan"

"Tapi pa, itu kan bukan kesalahan Dio"

Papa Awan berusaha untuk tetap tenang, ia memang tidak menceritakan secara detail kejadian yang ada kepada isterinya. Papa Awan tidak mau melihat isterinya sedih, sudah cukup hanya dirinya saja yang memendam kesedihan itu. Papa Awan mengingat kembali akan perbincangan antara dirinya dengan Rico.

Flash On ~

"Om, saya mohon maaf atas kesalahan papa saya" ucap Abang Rico sambil menundukkan kepala, saat mereka cukup jauh dari ruang operasi

"Sebentar maksud kamu apa?"tanya Papa Awan, ia mencerna omongan Abang Rico

Rico menarik nafas, "Papa saya yang menembak anak om"

"Anak saya salah apa sama papa kamu?" tanya Papa Awan sambil menarik kerah Abang Rico

"Om, sabar, biarkan Bang Rico menyelesaikan ceritanya"

Andre berusaha menenangkan Papa Awan, Andre memegang lengan Papa Awan yang berada di kerah Abang Rico, berharap Papa Awan mau melepaskannya. Papa Awan pun melepaskan tangannya dari kerah Abang Rico.

"Saya tidak tahu harus mulai cerita ini darimana" akui Abang Rico "Saya hanya tahu semua bermula dari 4 tahun yang lalu"jujur Abang Rico sambil menghela nafas

"Maksud kamu?"

"Juna Perwira Purnomo, mahasiswa Teknik Elektro" jeda Abang Rico "Mahasiswa terpintar di kampusnya bahkan menjadi asisten dosen, awalnya terasa baik-baik saja hingga entah sejak kapan dia mulai bermain api"

"Kamu tidak usah berbelit-belit langsung saja ke intinya" potong Papa Awan

Abang Rico menghela nafas kedua kalinya, "Juna selingkuh sama dosen om"

"Tidak mungkin, saya tidak percaya"

"Awalnya saya juga tidak percaya kalo mama saya selingkuh, hingga adik saya secara tidak sengaja melihat mereka berciuman"

"Maksud kamu, Juna selingkuh sama mama kamu"

Abang Rico mengangguk

"Parahnya papa saya mengetahui itu, Apa Om ingat kejadian Juna dan Rika menghilang?"tanya Abang Rico

WAKETOS [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang