RESEK 10

1.2K 96 24
                                    

Sorry reader gue baru update, karena beberapa minggu ini tugas kuliah menumpuk, entahlah menurut gue kuliah online yang ada malah tugas numpuk dan berujung dengan begadang, pusing, dan stress pastinya, hehehe curhat gue! ^-^

Gue ucapin selamat hari raya idul fitri 1441 Hijriah

Pesen gue  tetap reader ikuti protokol pemerintah, jaga kesehatan, jaga jarak, sering cuci tangan, dan kalau memang ga terlalu penting mending di rumah aja, sekarang makin banyak aja yang kena COVID-19 ini, gue harap kalian semua baik-baik aja! amien

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Pesen gue tetap reader ikuti protokol pemerintah, jaga kesehatan, jaga jarak, sering cuci tangan, dan kalau memang ga terlalu penting mending di rumah aja, sekarang makin banyak aja yang kena COVID-19 ini, gue harap kalian semua baik-baik aja! amien

Jangan lupa vote dan comment ya, itu sangat berarti bagi gue,,

semoga suka,,

***
Tak selamanya langit tetap menjadi biru, kapanpun Lo harus siap saat langit berubah menjadi gelap pekat.

Widyo Putra Kenzie

"Darimana saja kamu? Jam segini baru pulang?" tanya Papa Deon, saat Dio masuk ke ruang tengah lampu tiba-tiba menyalah

Dio tetap melangkahkan kakinya menuju kamar. Ia tidak menghiraukan suara yang memanggilnya. Papa Deon mendekat dan memegang tangan Dio untuk menghentikan langkah Dio.

"Anak ga tau di untung!" teriak Papa Deon sambil memukul wajah Dio

"Anda siapa? Emang saya punya orangtua?" sindir Dio dingin

"Kamu?" kata Papa Deon dengan nada tinggi

"Udah pa!" lerai Abang Rico "Dio kamu sekarang masuk kamar!" pinta Abang Rico

"Mau kemana kamu? papa belum selesai ngomong? Anak kurang ajar" teriak Papa Deon, Abangnya menahan papa Deon

Dio mengepalkan tangannya, ia pun mundur selangkah dan berbalik meninggalkan ruang tengah, ia berusaha untuk menahan emosinya. Saat tiba di kamar, Dio langsung menuju kamar mandinya, ia membuka kran shower dan membiarkan air membasahi seluruh tubuhnya. Dio melampiaskan kekesalan yang ada dengan berteriak dan memukul tembok.

"Ndre, lo bisa temenin gue maen PS?"

"Oke gue otw" seseorang di sebrang telpon

***

TING TONG

"Lo Ndre" ucap Abang Rico saat membuka pintu "Lo langsung aja ke kamar Dio!"

"Oke bang, gue permisi ke atas"

Andre melangkahkan kakinya menuju lantai 2, ia mengebel pintu kamar Dio. Desain kamar di rumah Dio cukup unik, setiap kamar akan ada bel dan di balik bel itu seorang empunya kamar akan bisa melihat dari layar monitor yang ada di dalam kamarnya. Desain kamar Dio ada 2 lantai, lantai pertama berisi seperti ruang kerja mini, ruang TV, ruang baju dan kamar mandi sedangkan lantai kedua, itu setengah lantai, jadi saat masuk di tempat tidur Dio, tamu harus agak membungkukkan badan agar kepala tidak kena atap, fasilitas di lantai dua hanya ada tempat tidur dan tempat duduk untuk bersantai.

WAKETOS [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang