Di dekat Lo selalu ada badai yang siap menghancurkan gue, namun selalu ada pelangi yang siap menolong gue
Erika Putri Purnomo
TING TONG TING TONG
Bunyi bel itu terus terdengar, Rika enggan beranjak dari tidurnya, ia tetap bebaring dan menutup telinganya dengan bantal. Cukup lama Rika bertahan hingga ia menyerah, ia membangunkan badannya dan terduduk di pinggir ranjangnya, Rika mencoba untuk mengumpulkan seluruh nyawanya.
"Mama papa kemana sie?" tanya Rika kepada diri sendiri "Nie tamu pagi-pagi udah resek banget, ga tau apa gue masih tidur" omel Rika sambil berjalan keluar kamar
"Anda cari siapa?" tanya Rika saat membuka kan pintu
"Pagi" sapa orang itu sambil menunjukkan senyuman iblis
"Kak Dio" ucap Rika merinding setelah itu ia menutup pintu rumahnya
"Ini orang ga sopan banget, masa tamu dibiarin di luar" omel Dio sambil mengebel rumah cewek itu
"Aduch rese banget nie cowok" dongkol Rika
"Mau kakak apa sie? Gue takut kalo tetangga pada kemari, di kira kita macem-macem lagi" tanya Rika sambil membuka pintu
"Gue jemput lo"
"Ogah, gue berangkat sendiri!"
"Ga ada penolakan, gue nunggu di mobil!" titah Dio sambil mengacak rambutnya "satu lagi tuch bersihin iler lo" lanjutnya sambil meninggal Rika yang membeku
"Astaga..." sadar Rika, ia menutup pintu rumahnya dan berlari menuju kamar
"Gila rambut gue, iler gue, belek gue" ucap Rika frustasi
Rika melihat tubuhnya di cermin, rambut yang masing seperti singa, iler yang menempel di mulut, kotoran mata yang lumayan besar, pupus sudah image yang dibangun selama ini.
"Bodo amat, kan bagus biar ilfil sekalian!" ucap Rika meyakinkan dirinya "Mending gue mandi" monolog Rika
Sekitar setengah jam Rika prepare, ia membawa tasnya dan berjalan keluar rumah, di pagar ia bertemu dengan mama Jingga.
"Tumben pagi-pagi udah berangkat" ucap mama Jingga
"Tuch, udah nonggol aja!"tunjuk Rika dengan dagunya
"Hust....ga sopan!" tegur mama Jingga "Kamu ga suruh dia masuk? Masa nunggu di mobil"
"Apa'an sie ma, biarin dia nunggu di luar, lagian kan mama juga ga ada di rumah" elak Rika " Ya udah mom, Rika berangkat dulu!" pamit Rika sambil mencium pipi mama Jingga
"Hati-hati, salam buat nak Dio" teriak Mama Jingga
"Kak, dapat salam dari mama" ucap Rika saat masuk ke dalam mobil Dio
"Salam balik"
"Kak tumben makai mobil"
"Pingin"
"Kak..." kata Rika terputus saat Dio perlahan mendekatkan tubuhnya ke Rika
"Sabuk pengaman lo" ucap Dio sambil memasangkan sabuk Rika, tanpa sadar Rika menahan nafasnya
"Eh iya, makasih" kata Rika saat kesadarannya kembali penuh
"Rika lo bego banget, bisa-bisanya terpesona sama tuch cowok iblis" batin Rika memaki
Dio menyalahkan mobil dan melajukannya meninggal daerah rumah Rika.
***
Dio memarkirkan mobilnya di parkiran, ia turun dan membukakan pintu untuk Rika. Rika hanya terdiam membisu dengan perlakuan Dio karena sifat cowok di depannya ini berubah-ubah bahkan tidak bisa di tebak, kadang menyebalkan dan kadang manis, seperti pagi ini, sikap Dio pagi ini memang manis banget.
KAMU SEDANG MEMBACA
WAKETOS [END]
Teen FictionSebelum membaca jangan lupa follow, Dan jangan lupa vote dan beri comment buat saya lebih semangat menulisnya, hehe Minta tolong bantu vote ya reader,, makasih Salam Hangat😊 Rika berharap ia saat masuk SMA, ia dapat menemukan pangeran berkuda putih...