4

5K 987 43
                                    

Setelah berkeliling, Hans lalu menunjukkan kamar tamu untuk [Y/n]. Di perjalanan, mereka bertemu beberapa pelayan yang langsung menunduk setelah melihat [Y/n].

[Y/n] hanya bisa diam sambil kebingungan, Sampai ditengah jalan, mereka bertemu Ron dan kedua anak kucing ditangannya.

'Ah! Ron, On dan Hong!'

"Kita bertemu lagi, Nona. Nama saya Ron." Ron menyapa dengan sedikit menunduk.

[Y/n] tersenyum dan menanggapi perkenalan singkat Ron, sementara On dan Hong mencibir senyum jinak diwajah Ron dan ekspresi berbinar dimata Hans saat menatap mereka.

"Halo, Ron."

Senyum Ron makin berkembang, tapi sayang sekali [Y/n] tidak tau apakah itu senyum yang positif atau negatif mengingat dinovel, Ron membunuh banyak musuh dengan senyuman.

'Mari kita tenang..'

Benar. Ron Molan baik. Dia sangat loyal pada Cale saat sudah dirasuki oleh Kim Rok Soo. Dia juga tak akan melukai orang tak bersalah, itu melukai harga dirinya sebagai seorang pembunuh.

"Tuan Ron, apa Tuan muda Cale ada di kamarnya?" Hans bertanya setelah kehilangan fokusnya pada kedua anak kucing.

Kedua telinga anak kucing mengarah keatas tegak.

Ron mengangguk dan melihat [Y/n] kembali, senyuman nya benar-benar tak luntur sama sekali. Tidak berubah. Leher belakang [Y/n] sedikit dingin.

'Apa aku kedinginan?'

"Apa anda ingin menemui Tuan muda?" Ron mengajukan pertanyaan, On dan Hong saling pandang satu sama lain seakan sedang memikirkan sesuatu.

"Ya, saya ingin menemuinya."

Jawaban [Y/n] tegas. Tentu saja karena dia berhadapan langsung dengan Ron, mereka berdua masihlah orang asing. Hanya untuk jaga-jaga agar pisau tidak terlempar ke arah leher [Y/n].

Meoow!

Meooww!

On dan Hong menggeliat di tangan Ron dan mengangkat cakar mereka ke [Y/n], mereka berdua segera berhenti bergerak setelah mendapatkan tatapan dari sang pelayan pembunuh.

"Sepertinya kucing Tuan muda sangat menyukai anda."

"Oh?"

Kedua anak kucing sudah berpindah ke tangan [Y/n], Hans memasang wajah sedih saat tangannya langsung ditampar oleh On saat ingin mengelusnya.

"Kalau begitu Hans, ayo kita pergi. Nona, anda ingat jalan kesana kan?"

[Y/n] hanya bisa mengangguk setelah melihat tatapan mata Ron. Hans langsung menyela sebelum [Y/n] bisa menjawab.

"T-tapi saya harus mengantar Nona.."

"Tidak lagi. Nikmati perjalanan anda."

Kerah belakang Hans sudah ditarik pergi oleh Ron, [Y/n] hanya bisa melambai kearah kedua orang yang sudah menghilang di tikungan.

"Baiklah, mari kita pergi~"

Di sepanjang jalan, [Y/n] terus mengelus dan memeluk kedua anak kucing ditangannya. Rasa suka On dan Hong terus meningkat.

...

'Jadi, ini dia..'

Aku berdiri tepat didepan pintu kamar Cale. Ingin sekali tanganku langsung mengetuk pintu, tapi aku mendengar suara-suara samar dari dalam.

'Apa Cale sedang ada tamu?'

Memikirkannya rasanya mustahil karena Cale Henituse masih dikenal sebagai sampah, aku hanya punya satu tebakan kasar tentang orang didalam sana.

🌼✨[TCF x Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang