7

5.1K 1K 421
                                    

Ke esokan harinya, Cale yang biasanya dibangunkan oleh Ron bersama teh lemonnya yang memang udah satu paket, berkedip beberapa kali saat melihat wajah lain sedang menatapnya.

"Selamat pagi, Cale~"

Itu adalah [Y/n]. Gadis berambut perak sedikit gelap itu sedang duduk ditepi kasur miliknya. Cale cepat-cepat bangun dan duduk. "Sejak kapan..?"

"Tadi! Wajah tidur mu sangat manis~ jadi aku tidak ingin membangunkan mu segera."

Cale berpikir bagus mana dia bangun dengan Ron + lemonnya, atau dengan Fangirlnya ini. Hahh.. dia cepat-cepat bangkit dan menjauh dari posisi [Y/n] berada sama seperti sebelumnya.

Dia pun menyuruh [Y/n] untuk keluar dari kamarnya karena dia ingin berganti pakaian. [Y/n] tersenyum canggung sebelum dengan pelan mencoba berdiri, dia bisa berdiri dengan lancar, namun saat dia mencoba melangkah, kakinya menjadi tidak seimbang dan oleng.

Cale yang melihat [Y/n] oleng segera menggunakan tangannya untuk melingkari pinggang agar tidak jatuh, Cale mendecakkan lidahnya saat dia membantu [Y/n] berdiri tegak. "Ada apa denganmu kakimu? Apakah ini karma karena kau mengejarku seperti orang gila?"

[Y/n] hanya bisa menghela napas dan mengangguk seadanya. "Kayaknya iya༎ຶ‿༎ຶ"

Kakinya terasa kesemutan dan lututnya terasa nyeri. Cale menatap gadis berambut perak itu dengan seringai. Sepertinya dia puas dengan [Y/n] yang kesusahan.

Jahat ya :)

"Jadi, apa yang terjadi?"

Walau begitu dia tidak bisa mengabaikannya begitu saja. Akhirnya Cale mendengarkan cerita [Y/n] saat bangun pagi ini.

PFFFTT--

[Y/n] menampar lembut bahu Cale saat Cale sudah hampir tertawa. "Kasih simpati dikit Napa!?:(" [Y/n] merasa dia mengalami peribahasa 'Sudah jatuh tertimpa tangga' pagi ini. Tadi saat dia baru bangun tidur..

Semuanya lancar, lalu [Y/n] yang ingin ke kamar mandi terpeleset dengan selimut yang membungkus kakinya sehingga dia terjatuh. Setelah dia bisa bangun dan duduk ditepi kasur, para pelayan yang kemarin membantunya bersiap datang.

Saat baru mandi, salah satu pelayan tak sengaja mendorongnya sampai lututnya ketandok sama bathtub. Lalu saat dia memakai sepatu, dia hampir terpeleset lagi dan untung saja ditarik agar tidak jatuh oleh para pelayan. Perjalanan kesini dia kakinya hampir terkilir karena hak sepatu atau kakinya yang emang ditakdirkan hari ini buat terkilir.

Cale berusaha menahan tawanya mendengar kemalangan yang di timpa [Y/n]. "Jadi bagaimana kondisi kakimu?"

"Sakitlah bego༎ຶ‿༎ຶ"

Ahahaha

[Y/n] menatap sedih ke kakinya yang terasa sakit, itu membuat Cale terdiam sebelum berdehem. Cale berlutut didepan [Y/n]. "Permisi sebentar." Cale melepas sepatu hak yang dikenakan [Y/n] dan memijit sedikit.

"Ah!"

[Y/n] reflek menjerit sakit karena yang disentuh oleh Cale adalah tempat dimana kakinya hampir terkilir. Cale melembutkan sentuhannya dan memijit dengan perlahan.

"A-ah, pelan-pelan Cale.."

"Kamu akan terbiasa dengan ini [Y/n]. Tahanlah sedikit lagi."

[Y/n] menggigit bibir bawahnya menahan nyeri dikali saat Cale memijitnya dengan lembut. Beberapa menit kemudian, rasa nyerinya mulai berkurang. [Y/n] kagum saat dia bisa menggerakkan kakinya walau dengan perlahan, sakitnya tidak separah tadi.

Dia memandang Cale yang sudah berdiri dengan rasa terima kasih yang besar. "Caleee...."

"(Jika kau ingin berterima kasih) Diam saja [Y/n]." Ucap Cale dan [Y/n] menganggukkan kepalanya paham apa yang dimaksud Cale. Jadi dia hanya diam. Tiba-tiba suara kenop pintu yang diputar membuat perhatian Cale dan [Y/n] ke arah pintu kamar.

🌼✨[TCF x Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang