Tiba-tiba muncul.
Spoiler atau tidak saya masih belum menentukan⚠️
.
.
.Sang gadis berambut perak itu tidak bisa berhenti menatap ke laki-laki yang dia sukai, orang yang menyelamatkan hidupnya, yang membuatnya mau bertahan hidup.
Yang selalu menghiburnya dengan segala cerita mengenai petualangannya.
Di layar, dia kembali membaca kata demi kata yang menerangkan mengenai apa yang dia lakukan disana, bersama dengan tokoh favoritnya.
"Aku mencintaimu"
Itu adalah kata-kata yang pernah dia ucapkan secara langsung kepada orang yang dia sukai. Apakah orang yang dituju membalasnya? Dia tidak tau, dia tidak mengingatnya.
Dan disini, dia akan mengingatnya.
Paragraf demi paragraf dia baca dengan penuh konsentrasi, mencari kapan bagian yang dia cari akan muncul. Dan akhirnya, dia menemukannya.
["Apa? Kau mencintai.. diriku?"
Ucap sang laki-laki berambut merah, diwajah tampannya terlukiskan ekspresi kebingungan dan rasa terkejut yang sangat jelas, seakan dia sangat tidak menyangka akan mendengar ungkapan perasaan dari sang gadis.
"Aku mencintaimu."
Sang gadis mengulangi kembali kata-katanya. Air mata menetes membasahi pipinya yang memiliki semburat berwarna merah muda. Angin malam hari berhembus dan menerpa wajah serta rambutnya yang awalnya tertata rapi mulai bergerak melambai-lambai mengikuti arah angin berlari.
"Aku mencintaimu."
THE END]
Sang gadis mematikan ponselnya.
Chapter sudah habis.
Ceritanya sudah berakhir.
"Aku mencintaimu."
Akhirnya sang gadis bisa mengerti apa yang terjadi, alasan mengapa dia tidak mengingatnya. Chapter itu sudah berakhir. Hahaha, sudah berakhir. Dia tidak bisa membacanya, cerita sudah berakhir.
"Aku sudah dihapus."
Sang gadis mengetahui bahwa dia adalah tokoh utama. Sebuah cerita tidak akan tercipta maupun berkembang tanpa seorang tokoh utama. Dan karena tokoh utama sudah menghilang sepenuhnya dari dunia, dunia itu pun hancur berkeping-keping menjadi debu.
Authornya memutuskan untuk memberikan ending menggantung karena dia sudah menghapus sang gadis yang sedang menangis dari pikirannya.
Sekarang dia benar-benar mati.
"Maafkan aku.. Cale.. maafkan aku.."
Sang gadis hanya bisa memeluk lututnya menangis sesenggukan sambil terus meneriakkan nama 'Cale!' dengan mulutnya sampai tenggorokannya terasa kering dan serak.
Dia tidak mempedulikan bahkan jika sampai suaranya menghilang, dia tidak peduli.
"Hiks.. Cale..! Cale!"
Dia hanya bisa memanggil nama orang yang dia sukai. Orang yang bahkan tidak nyata, namun terasa sangat nyata bagi hati sang gadis. Sang gadis mengerti dengan baik bahwa orang yang dia panggil tidak akan keluar dari ponselnya, namun dia hanya ingin memanggil nama orang yang dia cintai.
"Aku harap aku bisa mengatakan bahwa aku mencintaimu secara langsung, untuk kesekian kalinya."
Dia tidak mempedulikan apa yang akan orang yang dia sukai jadikan sebagai tanggapan mengenai ungkapan rasa dari dirinya. Sang gadis hanya ingin melihat dan merasakan sentuhan cahayanya, orang yang menjaganya untuk tidak membunuh dirinya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
🌼✨[TCF x Reader]
Fanfiction16+ [Mengandung bahasa kasar, tolong yang sedikit sensitif mohon memaklumi jika benar-benar ingin membaca🙏🏼] Pokoknya ini cerita Cale Henituse dan kamu, [Y/n] tunangannya. Bukan oneshot lho:) Paaaanjang pastinya( ╹▽╹ ) •Karakter pinjam dari noveln...