6

5.1K 993 486
                                    

"A-astaga!"

[Y/n] segera bangkit dari duduknya dan berdiri. Dia menatap Cale dengan mata sedikit bergetar.

"C-cale, nyonya Violan akan salah paham!"

Cale menutup telinganya saat [Y/n] berteriak, dia tahu itu dengan baik. Tentu saja itu akan benar-benar menimbulkan kesalah pahaman besar. Sangat besar jika kau tanya.

Tapi bukankah itu bisa dengan mudah diatasi? Cale hanya perlu meluruskan kesalahpahaman itu, dia bingung memandang gadis yang sedang panik.

Seharusnya dia tau itu dengan baik.

"Aku hanya perlu meluruskannya saja."

Cale bersyukur anak-anak kucing tidak ada disini. Tidak baik untuk anak-anak melihatnya.

"Cale. Sekarang. Pergilah." [Y/n] menarik tangan Cale menyuruhnya segera pergi ke Violan yang... Entah sedang melakukan apa dengan Deruth.

Ck.

Cale tidak punya pilihan lain selain segera pergi darisana untuk menyusul ibu tirinya, nah tidak mungkin dia mengirim [Y/n] kesana untuk menjelaskan bukan?

Setelah Cale keluar, [Y/n] menyadari sesuatu. Sesuatu yang penting yang sepertinya dia lupakan..

Cale Henituse.

Orang yang baru saja dia kirim pergi adalah Cale henituse yang 'itu'! [Y/n] kembali mengingat segudang kesalahpahaman hanya dengan wajah tabah itu. Tiba-tiba [Y/n] merasa sudah berbuat sesuatu yang akan disesali kemudian hari.

"Cale. Jangan jadi idiot untuk kali ini."

Bisa bahaya jika Cale hanya mengeluarkan apa yang ada dipikirannya dengan cara yang membuat salah paham.

'Kumohon Cale, jangan ucapkan yang ada dipikiranmu. Pliss'

...

Cale berjalan dengan santai menuju ke ruang kerja ayahnya, tempat biasanya Violan berada. Sesampainya disana, Cale mengetuk pintu sendiri tanpa Ron, oh, dipikir-pikir, Ron sudah menghilang sejak dia menyajikan teh bukan?

Baiklah terserah, itu bukan urusannya.

"Ini saya."

Barulah saat Cale mengatakan itu, Hans tiba-tiba muncul dari celah pintu untuk memeriksa. Saat melihat itu benar-benar Cale, Hans segera membuka pintu dan cepat lalu keluar dan menutup pintu dengan rapat.

Cale sedikit terkejut saat melihat pintu ditutup rapat dan ekspresi serius diwajah Hans. Dia pun berbalik hanya untuk melihat ayahnya yang berada disebelah ibunya, dan ibunya yang menutup wajahnya dengan kipas hampir seluruhnya.

'Eee... Apa.. aku mengganggu sesuatu..?'

Deruth mengelus tangan istrinya lalu mempersilahkan Cale untuk duduk di sofa. Cale menurut dengan kebingungan, niatnya kesini hanya untuk berbicara dengan ibunya untuk meluruskan kesalahpahaman, tapi ayahnya tiba-tiba menyuruhnya duduk..?

Apakah dia akan mengatakan sesuatu yang lain untukku? Pikir Cale.

"Ekhem, Cale, kami.. sedang berdiskusi tentang gadis yang kamu bawa.."

Oh!

Cale berpikir bahwa Deruth sudah mempertimbangkan keputusan tentang permintaan terakhir Cale sebelumya. "Bagaimana menurut anda, Ayah?"

Deruth berdehem mencoba tidak salah tingkah saat dia memberikan jawaban. "Ekhem, jika kamu merasa dia cukup pantas Cale, aku tidak akan berkomentar." Cale tersenyum merasa puas. "Terimakasih ayah."

🌼✨[TCF x Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang