Untung saja perkiraan Cale salah, tadi memang [Y/n] menunjukkan tanda-tanda dia akan kumat ke mode fangirlnya, namun itu hanya berlangsung sebentar saja sebelum dia tiba-tiba tenang.
Cale hanya merasakan sesuatu menyentuh lehernya. Apakah [Y/n] menggosokkan pipinya ke leher Cale?
'Dia bisa-bisanya tertidur.' Cale menatap tidak percaya pada gadis berambut perak kegelapan yang masih dalam posisi memeluknya bisa tertidur nyenyak seperti ini.
Seakan tadi dia tidak habis merengek dan menangis kepadanya.
"Hah.."
'Aku akan memindahkannya.' Baru saja saat Cale menggerakkan kakinya, [Y/n] Sepertinya merasakan pergerakan itu dan mengigau dengan pelukan yang lebih erat.
"Eng... Cale.."
"..."
'Ya ampun.' Cale sama sekali tidak menyangka bahwa [Y/n] masih bisa mengigau, padahal dia terlihat tertidur sangat nyenyak. Namun apa-apaan dengan tenaga ini, dia bisa memeluk seseorang dengan sangat erat bahkan saat dalam posisi tak sadarkan diri?
Lebih pentingnya..
'Bagaimana dia bisa merasa nyaman dengan posisi seperti ini?'
[Y/n] sepenuhnya tidur bersandar ke Cale, dengan kedua tangannya yang melingkari leher. Cale berusaha bergerak, sayangnya setiap dia membuat gerakan, [Y/n] akan menggeliat dan mengencangkan pelukannya.
Cale tidak ingin pingsan karena pelukan [Y/n] yang bisa menjadi terlalu erat jika dia banyak bergerak.
Melihat ke arah jam yang sekarang menunjukkan pukul 19.00, Cale memikirkan Hans maupun Ron yang bisa datang ke ruangan ini, dan melihat Cale diposisi ambigu.
Cale memijit keningnya. Dia tidak bisa secara kasar memindahkan [Y/n], dia tidak bisa juga perlahan-lahan memindahkan [Y/n]. Pada akhirnya dia tidak bisa melakukan apapun.
"Cale.."
'Kenapa sedari tadi dia memanggil namaku?' sedari awal [Y/n] terlelap, nama yang terus dia sebutkan disaat mengigau adalah namanya, Cale.
Apa [Y/n] sedang memimpikan sesuatu yang berkaitan denganku? Atau karena dia tidur sambil memelukku? Yang jelas Cale tidak tau apa yang sedang ada didalam mimpi tunangannya.
"..." Memperhatikan ke bawah, Cale menyadari jika gaun selutut yang dipakai [Y/n] sedikit tertarik ke atas karena posisi tidurnya yang bersandar ke Cale dengan menekuk kakinya.
Tentu saja sebagai laki-laki, Cale segera menarik lipatan gaun ke bawah agar menutupi paha [Y/n]. Dia tidak ingin melihat seperti itu. Sepertinya merasakan sentuhan dan gerakan di bagian pahanya, [Y/n] sedikit menggerakkan kakinya.
'.. dia sangat sensitif..?'
Cale kali ini merasa lega karena walau [Y/n] sedikit bergerak, tangannya tidak ikut bergerak juga untuk mencekik Cale dengan pelukan.
Tok tok tok
"Tuan muda-nim, Nona [Y/n], saya membawakan kalian makan malam." Timing yang buruk. Itu adalah suara Hans dari balik pintu kamar.
Menatap ke [Y/n], Cale tidak tau harus bagaimana ini. Apakah dia akan menyuruh Hans masuk? Nanti Hans lihat ini.. jika menolak, Cale juga lapar.
Tunggu sebentar..
"Hans, suruh Vira yang masuk ke sini." Ucap Cale sedikit keras, dan itu membuat [Y/n] mulai tersadar. ".. Cale..?"
"Oh, sudah bangun?"
Bersamaan dengan itu, pintu pun di buka. Menampakkan Vira membawakan nampan berisi dua piring makanan dan meletakkannya diatas meja. Vira membungkuk ke arah Cale dan [Y/n] yang mengucek matanya, sedang mengumpulkan nyawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
🌼✨[TCF x Reader]
Fanfiction16+ [Mengandung bahasa kasar, tolong yang sedikit sensitif mohon memaklumi jika benar-benar ingin membaca🙏🏼] Pokoknya ini cerita Cale Henituse dan kamu, [Y/n] tunangannya. Bukan oneshot lho:) Paaaanjang pastinya( ╹▽╹ ) •Karakter pinjam dari noveln...