'Kok kami tiba-tiba kena?'
Sebelum On maupun Hong berkomentar, mereka mendengar suara Cale.
Cale tanpa banyak berpikir mengangguk setuju. "Lebih baik mereka daripada kamu." Setidaknya kedua anak kucing itu benar-benar masihlah anak kecil, jadi mungkin masih pantas keduanya memanggil Cale dengan sebutan 'Ayah' atau 'Papa'.
On dan Hong membuka lalu menutup mulutnya saking terkejut. Tadi mereka ingin menolak apa yang dikatakan oleh [Y/n] karena keduanya merasa melewati batas.
Bagaimana pun, Cale adalah dermawan mereka. Memberi mereka tempat untuk berteduh dengan nyaman dan makanan yang enak. Perjanjiannya adalah mereka bisa tinggal jika mereka berguna.
Keduanya takut jika Cale akan menunjukkan reaksi menepis apa yang dikatakan oleh [Y/n] dengan kasar.
Namun tak disangka-sangka Cale malah setuju.
Sebelum On bisa berkomentar, Cale meneruskan kalimatnya. "Bukan seperti mereka akan memanggilku Ayah kan."
Deg
Itu.. benar sih.
Walaupun Cale mengijinkannya, On dan Hong masih merasa bahwa mereka.. sedikit mustahil untuk bisa memanggil Cale sebagai ayah. Jangan salah sangka, Cale adalah orang yang baik, walau dia kadang aneh, terutama saat bersama dengan [Y/n], tak bisa dipungkiri kalau Cale adalah manusia yang sangatlah baik.
Mereka bisa keluar dari pemungkiman kumuh itu juga karena Cale.
Mereka masih merasa bahwa hubungan mereka dengan Cale belum se erat itu untuk keduanya bisa melewati batas.
Tapi, karena Cale mengizinkannya..
'Mungkin di masa depan nanti kami bisa memanggil nya sebagai Ayah.' On dan Hong tersenyum diam-diam sambil menatap satu sama lain seakan keduanya memiliki pikiran yang sama.
Sementara itu, terjadi sedikit cek cok dari kedua orang dewasa itu terlepas dari kedua anak kecil yang sedang emosional.
"Jadi kamu kira aku akan memanggilmu seperti itu?"
"Melihat sifatmu, itu tidak mustahil [Y/n]."
"Apa yang salah dengan sifatku Cale?"
"Semuanya."
"😊"
"☺️"
[Y/n] mengambil kedua anak kucing lalu membalikkan badannya saat berbaring di kasur. Dia menarik selimut dan meletakkan anak-anak kucing yang terkejut.
"Malam."
Cale melihat gadis yang tiba-tiba mengucapkan selamat malam kepadanya sebelum tersenyum diam-diam. "Apa kau marah?"
"Nggak."
"Yakin?"
"Y"
'Dia marah.'
Cale merasa terhibur dengan itu, dia segera meletakkan kedua nampan ke meja disebelah kasur. Dia segera berbaring di kasur dan menggoda [Y/n] sekali lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
🌼✨[TCF x Reader]
Fanfiction16+ [Mengandung bahasa kasar, tolong yang sedikit sensitif mohon memaklumi jika benar-benar ingin membaca🙏🏼] Pokoknya ini cerita Cale Henituse dan kamu, [Y/n] tunangannya. Bukan oneshot lho:) Paaaanjang pastinya( ╹▽╹ ) •Karakter pinjam dari noveln...