[Y/n] meneguk ludahnya kasar saat dia berusaha meminum tehnya dengan tenang, di seberangnya, ada seorang lainnya sedang mengamati gerak-gerik nya dengan sangat intens. Yang membuat [Y/n] jadi parno adalah.. karena orang yang sedang mengamati dirinya adalah Violan Henituse, ibu tiri Cale.
'... Kira-kira kenapa Countess Violan kesini?'
Dipikir bagaimana pun, seharusnya tidak ada urusan apapun sampai Violan mendatangi kamar [Y/n]. Karena itu [Y/n] tadi hampir jantungan saat dia membuka pintu dan langsung melihat Violan.
Violan sendiri mengamati [Y/n] yang sedang meneguk tehnya dengan anggun dan perlahan. Setelah selesai, barulah dia membuka mulutnya.
"Apa.. kamu baik-baik saja?"
[Y/n] diam. Dia diam kebingungan. Baik-baik saja? Apa maksudnya itu luka kakinya? Apakah kakinya sepenting itu sampai Violan datang sendiri kesini dan menanyakan kondisi kakinya? [Y/n] menjawab seadanya.
"Terima kasih atas perhatian anda, kaki saya sudah lebih baik dari tadi pagi."
Violan hampir terbatuk saat mendengar kata 'tadi pagi'. Dia ingat laporan Hans yang bertugas membangunkan Cale pagi ini dan mendengar.. Ekhem. Violan menutup kipasnya dan menurunkannya ke pangkuannya.
Dia menatap langsung [Y/n] dari mata ke mata. [Y/n] sedikit terhanyut melihat tatapan mata Violan yang tajam dan teliti, itu terlihat seperti sedang menggali dirinya hingga ke dalam. "Aku juga pernah mengalaminya. Terkadang itu memang sakit di akhir."
Hm?Ha?
[Y/n] berkedip beberapa kali. "Anda pernah mengalaminya?" Tanyanya dengan tatapan polos. Violan pernah menjahili orang sampai kena karma berkali lipat seperti yang dialami oleh [Y/n]?? Ha???? Padahal maksudnya Violan itu--'/plak
Violan tercekat saat melihat tatapan mata [Y/n] padanya. "Tentu saja nona [Y/n], kebanyakan wanita pasti akan mengalaminya."
'Mengalaminya?? Kena karma?? Wanita?? Yang kena cuma wanita? Apakah ini diskriminasi gender???' [Y/n] bingung akan membalas apa karena dia nggak paham juga apa yang dimaksud Violan.
Melihat gadis muda cantik didepannya berkedip tidak mengerti, Violan bertanya dengan lebih lembut. "Apakah kamu tidak tau itu Nona? Apakah tidak ada yang memberitahukan mu tentang itu?" Saat [Y/n] menggelengkan kepalanya, Violan menutup mulutnya dalam keterkejutan.
'N-nona [Y/n] masih p-polos? Kalau begitu maka--'
A-apakah Cale mengambil keuntungan dari nona cantik ini!?
Violan tidak percaya dengan informasi yang baru saja masuk kedalam otaknya. Dia bangkit dari posisinya dan mendekati [Y/n]. Violan duduk disamping [Y/n] dan meraih kedua tangannya. "Nona, apakah Cale benar-benar memperlakukanmu dengan baik?"
'Bisa saja Cale hanya memanfaatkannya--!'
[Y/n] yang melihat wajah Violan menggelap, segera mengatakan sesuatu. "Tidak Countess-nim! C-Cale memperlakukan saya dengan baik."
"... Benarkah?"
Glek
"Iya."
Violan membuka kipasnya dan menutupi mulutnya yang sedang bebrisik untuk dirinya. "Baguslah, berarti Cale sangat mencintainya dan mempertahankan kepolosan Nona [Y/n]. Namun kenapa--"
"Permisi, apakah anda mengatakan sesuatu?"
Ekhem. Violan berdehem mencoba mengalihkan pembicaraan. "Nona [Y/n], menurutmu.. bagaimana sifat Cale?" [Y/n] sedikit tidak menduga pertanyaan itu, bukankah ini hampir mirip dari pertanyaan sebelumnya? Bedanya ini adalah sifat?
KAMU SEDANG MEMBACA
🌼✨[TCF x Reader]
Fanfiction16+ [Mengandung bahasa kasar, tolong yang sedikit sensitif mohon memaklumi jika benar-benar ingin membaca🙏🏼] Pokoknya ini cerita Cale Henituse dan kamu, [Y/n] tunangannya. Bukan oneshot lho:) Paaaanjang pastinya( ╹▽╹ ) •Karakter pinjam dari noveln...