14

4.6K 888 127
                                    

Setelah perdebatan aneh mereka, [Y/n] dan Cale memilih untuk diam. Mereka merasa tidak ingin membahas apapun lagi. Cale yang merasa jika dia melanjutkan pembicaraan, topiknya akan makin kemana-mana, apalagi karena [Y/n] yang engga mau ngalah.

Juga [Y/n] yang diam saja karena dia sudah puas membuat Cale menutup mulutnya. Puaaasss banget :D

[Y/n] menatap ke jendela, dia membuka tirainya sedikit memperlihatkan pepohonan yang mereka lewati, sepertinya sebentar lagi akan ada Event kecil baru.

'Oh benar, novelnya..'

[Y/n] menoleh menatap ke Cale yang menatap jendela satunya, karena mereka tidak duduk di satu baris, [Y/n] bisa melihat jika Cale seperti memiliki sedikit kerutan didahinya.

Tanda dia sedang memikirkan sesuatu.

Apa yang dia pikirkan?

"Cale."

Tanpa perlu menoleh, Cale memberikan respon. "Apa?"

"Bagaimana dengan pertunangan kita?"

Segera setelah [Y/n] mengatakan hal tersebut, Cale menoleh dengan cepat. "Apanya?" Tanyanya. [Y/n] memiliki ekspresi cemberut sementara Cale menghela napas singkat.

".. kita harus mencari cara, agar bisa membatalkan pertunangan ini tanpa harus menyakiti mereka." Ucap Cale yang mendapatkan anggukan dari [Y/n].

'Baiklah, kira-kira apa yang bisa dilakukan?' [Y/n] sebenarnya tidak paham sama sekali mengenai prosedur pertunangan, tentu saja itu karena dia tidak pernah melihatnya di dunia lalu dan tidak ada yang pernah memberitahu dirinya.

Namun setidaknya dia tau sedikit mengenai pernikahan, termasuk beberapa alasannya.

"Cale, menurutmu kapan kita bisa melakukannya?"

".. mungkin setelah kita kembali dari ibukota. Kita akan melakukan sesuatu. Pasti." [Y/n] meragukan jawaban itu.

Kenapa?

Karena.. di ibukota aja nanti akan ada event ketemu penjahat gila darah yang menyerang desa Harris. Setelah itu dilanjut event-event lainnya. [Y/n] jadi ragu apakah Cale punya waktu untuk memikirkan pertunangan ini.

'Mau dipikir bagaimana pun, pertunangan ini tidak ada rugi dan untung bagi pihak Henituse, apalagi identitasku yang masih unknown karena tidak ada catatan sama sekali tentang diriku didunia ini, kenapa mereka bisa begitu saja setuju?'

[Y/n] banyak membaca informasi-informasi lainnya di Fanfic jika keluarga Henituse itu sebenarnya protektif kepada Cale. Bahkan informasi di Canon juga, terutama Deruth. Walau dia pengecut untuk melangkah maju berbicara langsung dengan Cale, Deruth diam-diam terus mengawasi Cale dalam bayangan.

Selama itu tidak membahayakan Cale, seperti nyawanya, Deruth akan membiarkannya.

Namun apakah Tuan Deruth tidak curiga kepadaku? Batin [Y/n].

"Cale, menurutmu kenapa mereka langsung menyetujui hubungan ini?" Tanya [Y/n] penasaran. Cale mengangkat bahunya. "Entahlah, jangan tanya aku, aku tidak bisa membaca pikiran mereka." Jawabnya.

"Jika ini karena kata-kata mu kepada tuan Deruth, bukankah Tuan Deruth seharusnya bergegas mencari tau asal-usul ku?"

'Yah.. itu benar juga.' Cale menatap [Y/n] yang juga menatapnya. Keduanya lalu menggelengkan kepala. "Hah.."

Cale yang sekarang belum dekat dengan keluarga Henituse, jadi dia tidak mengenal bagaimana cara berpikir mereka kecuali tentang informasi-informasi umum yang ada didalam novel <Kelahiran Pahlawan>.

🌼✨[TCF x Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang