Bagian_05

427 54 3
                                    

Raja awalnya ingin memanggil Abel yang kini ada didepannya, apalagi sepertinya tujuan mereka juga sama ke perpustakaan. Namun melihat tatapan-tatapan sekitar yang menatap Abel dengan tampang tidak suka membuat Raja mengurungkan niatnya.

"Kenapa lo natap dia gitu banget?" tanya Raja yang kini memang sangat penasaran.

"Eh ya ampun Kak Raja!! Iya dia itu Kak Abel di kelas kita semuanya hampir gak suka si- soalnya temen kita ada yang nangis gara-gara dia," balas perempuan yang Raja lihat dia adik kelasnya.

"Nangis maksud lo?" balas Raja.

"Ya kan ada seleksi olimpiade- tapi malah Kak Abel yang dipilih. Padahal kan temen aku juga dia jago banget, ya rumor nya si karena kuasa- maksudnya uang gitu lah, parah banget kan?" balas perempuan itu.

Raja hanya menatap heran kearah perempuan itu, lalu melangkah pergi mengejar Abel yang kini telah hilang dari pandangannya.

Kenapa orang-orang melihat Abel seperti orang jahat, padahal dimata Raja- Abel dia gadis yang tampak sedikit lugu, maksudnya tampang gampang diculik. Heh!

Lihatlah sekarang gadis itu tampak bingung dengan buku-buku yang terlalu banyak.

"Ja! Bengong aja terus sampai lo kemasukan setan-" ucap Aden yang kini duduk diatas meja samping Raja.

Raja hanya melirik Aden lalu menyenderkan badannya ke bangku.

"Iki, Maul, kemana?"  tanya Raja.

"Gak tau- ngantin mungkin," balas Aden.

"Ja lo udah baikan kan sama Abel? Udah minta maaf belum... Gue rasa lo turutin deh alurnya- demi kebaikan lo juga. Gue sebagai adik lo yang paling bungsu bakal sedih kalo misalnya lo kenapa-kenapa Ja," balas Aden yang kini menumpu pipi nya dengan kedua tangannya. Hal itu membuat Raja menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Udah," ujar Raja yang kini tengah berdiri.

"Eh- tunggu dong Ja. Mau kemana?" balas Aden yang kini memegang ujung jaket kulit Raja, namun Raja langsung menepisnya.

"Kantin," ucap Raja yang kini melangkah pergi.

"Ikutttt!" balas Aden yang membuat Raja bergidik ngeri.

"Eh maaf kak Raja."

Baru saja keluar dari pintu kelas ada seorang wanita yang kini tampak melihat dengan canggung ke arah Raja.

Raja hanya melihat perempuan itu tanpa membalas sapaannya.

"Eh iya nih kenapa?" ucap Aden yang merasa sedikit tidak enak karena wanita itu diabaikan oleh Raja.

"Aku besok mau bawain makanan buat Kak Raja, nasi goreng suka? Aku nanya dulu takutnya nanti emang gak suka sama makanannya," ucap gadis itu.

Raja terlihat menghela nafas panjang. Menghadapi perempuan itu rumit- dibalas baik takutnya salah mengartikan, dipertegas takut menyakiti hatinya.

"Eh setau gue Raja lagi jaga pola makanannya. Jadi kayanya gak bisa, gak papan kan?" balas Aden yang mencoba membuat gadis itu paham bahwa jika Raja berbicara mungkin gadis itu akan terluka.

RAJABEL ! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang