Bagian_34

85 8 1
                                    

Aku percaya kamu. Soal siapa kamu itu urusan kamu.

🦋✨

***

"Saya terima nikah dan kawinnya. Abella Putri binti Heru Permana. Dengan mahar tersebut dibayar TUNAI." ucap Jaja dengan satu tarikan nafas.

"Para saksi Sah?" tanya penghulu pada semua orang yang ada di sana.

"SAH," ucap semuanya yang kini tengah tersenyum ikut merasakan kebahagiaan.

Meskipun yang datang hanya orang penting saja, karena acara ini memang diadakan dengan privasi.

Di ruangan yang tertutup ini tidak bisa menghalangi rasa aneh yang dirasakan Abel. Karena baginya ini terlalu tiba-tiba.

Teman-temannya tidak ada yang tau.

Dan sekarang Jaja si Raja king BK itu adalah suaminya. Dan lebih parahnya suami yang tidak mencintainya.

Takdir memang tidak bisa ditebak.

Abel menatap punggung Jaja. Punggung yang detik ini menit ini dan hari ini adalah sosok yang Abel menaruh harapan besar padanya.

Andai Jaja mencintainya. Itu adalah hal yang paling indah. Sangat Indah.

Kini Abel tengah menghampiri Jaja dengan pelan dibantu oleh Amira. Abel mengenakan kebaya berwarna biru yang sangat pas dengan kulitnya, apalagi Abel kini semakin cantik. Jaja terus menatap Abel entah perasaan apa yang Jaja rasakan hanya dia dan tuhan yang tau.

Abel terus menunduk meskipun di acara pernikahan ini tidak banyak orang tetap saja dia malu.

Kini Abel duduk di samping Jaja. Entah siapa dulu yang akan memulai perbincangan ini. Abel melirik-lirik ke samping Jaja dengan tetap mengondisikan jantungnya yang terus berdetak cepat.

"Hm gue mau baca doa di ubun-ubun lo boleh kan?" ucap Jaja pelan.

"Hah?" balas Abel yang kini sempurna menatap Jaja.

Abel terus saja mengerjapkan matanya. Abel tidak mengerti atau pura-pura tidak mengerti.

Jaja kini terlihat ingin tersenyum, tapi sayangnya Jaja menahan senyumnya, mungkin melihat Abel yang kini lucu dimatanya.

"Kalo gak boleh gak papa. Tapi jadi sia-sia gue hapalin doa itu," kata Jaja pada Abel yang kini raut wajahnya terlihat sedikit marah.

"Eh iya boleh. Boleh Ja... kita kan- udah Sah. Mau deketan juga sekarang udah gak dosa kan?"

Abel kini menunduk. Jangan tanyakan bagaimana kondisi jantungnya. Karena sekarang Jaja begitu dekat dengannya. Hembusan nafasnya sangat begitu terasa di ubun-ubun Abel.

Jaja memejamkan matanya dan mulai membacakan doa di atas kepala Abel.

Entah mengapa Abel ingin menangis. Rasanya dia merasakan ketulusan yang nyata.

Dan ya... sekarang mereka adalah sepasang suami istri.

***

"Ja Abel mau dibawa kemana si jangan aneh-aneh awas aja!" kata Abel yang kini matanya ditutup menggunakan kain dan pasti pelakunya adalah Jaja.

"Gak aneh-aneh," balas Jaja yang terus menggandeng tangan Abel.

"Gak aneh-aneh," balas Jaja yang terus menggandeng tangan Abel

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
RAJABEL ! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang