"Gue Raja. Bukan king BK! Lo harus inget itu," ucap Raja tiba-tiba saat mereka baru saja keluar dari ruang BK.
"Eh- yaa gue minta maaf tentang hal itu, gue gak terlalu paham permintaan Pak Maman, lo tau?" balas Abel yang kini tampak was-was menunggu jawaban dari Raja.
"Gak tau. Gak peduli juga gue, lo Abella salah satu murid terpintar di SMA Kanagara_02 kan? Sebaiknya mulai hari ini, lo jauh-jauh dari gue kalo lo mau tetep aman," balas Raja yang kini melangkah meninggalkan Abel.
"Eh tunggu dulu!!! Gue gak bisa melanggar permintaan Pak Maman. Bolehkan dalam satu Minggu ini, lo gak boleh ke ruang BK? Nilai gue taruhannya," kata Abel yang kini mencoba menyeimbangi langkah Raja yang cepat.
"Lo siapa ngatur-ngatur gue?" balas Raja dengan tatapan tajamnya.
***
Abel bukannya terlalu lebay jika berurusan dengan nilai, dia juga sebenarnya tidak ingin terlalu peduli- tapi bahagia orang tuanya adalah disaat dia mendapatkan nilai terbaik. Bagaimanapun caranya.
Tak ada yang pernah benar-benar mengerti, selain dirinya sendiri. Hari-harinya penuh penekanan, apalagi saat orang-orang memandangnya haus akan nilai. Abel hanya bisa berlari sejauh mungkin, untuk menyamarkan obrolan yang buruk tentangnya.
Mereka bilang.
"Takut deh sama si paling ambis."
"Awas! Ada suhu ambis."
"Modal caper ke guru dapet rangking satu aja bangga."
"Kadang jijik tau gak. Liat orang yang menurut gue nilainya tuh udah gede, tapi ya dia itu tampangnya sedih gitu. Kaya emang caper gak si?"
"Percuma pinter kalo ngasih jawaban soal aja gak mau!! Pantes si temennya dikit!"
"Serem ya wajah si paling ambis!"
"Boleh gak si curiga? Uang bisa buat segalanya ya. Contohnya bisa jadi juara umum gitu."
"Gue biasa aja si liat dia jadi siswa berprestasi. Wong orang tuanya berpengaruh di sekolah ini, tau lah gue kalo udah tentang kuasa."
"Gara-gara uang orang tua aja bangga!! Kasian ya nipu orang-orang! Eh nipu dirinya sendiri juga si."
Kadang. Abel ingin sekali membalas satu persatu perkataan mereka, tapi Abel tau meladeni mereka itu buang waktu!
Setiap hari. Di sekolah, di rumah nyatanya Abel tidak menyukai keduanya. Untung disekolah Abel mempunyai teman yang bisa membuat Abel lupa bagaimana pahitnya saat dia di pandang sebelah mata oleh orang-orang.
Safa Aile | Dia adalah teman sebangku Abel saat kelas sepuluh. Awal-awal memang tidak terlalu akrab, namun saat kelas sebelas mereka cukup dekat. Apalagi sekarang tepatnya kelas dua belas, mereka sudah tidak bisa dipisahkan lagi.
Dea Fahira | Dia jutek parah!! Tapi- dia juga salah satu teman Abel yang selalu membela saat Abel ditindas habis-habisan, oleh orang-orang yang memang tidak menyukainya. Prinsip Dey kita gak boleh ngebiarin orang lain seenaknya sama diri kita! Kita butuh perlawanan!!
Sinta Anira | Sinta itu orangnya asik selalu bikin suasana jadi rame, pokoknya diantara mereka berempat Sinta yang paling aktif!! Paling seru.
Abel kini telah kembali ke kelasnya, dengan perasaan bimbang karena masalahnya dengan Raja. Abel paling tidak bisa jika harus ditatap dengan tampang menyeramkan, karena itu membuatnya gugup.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAJABEL !
Genç KurguDiawali dengan permintaan guru BK nya. Untuk membantu kebandelan seorang lelaki yang memang sudah memiliki julukan di sekolahnya sebagai King BK. RAJA. Ya..dia memang populer, bukan karena dia adalah pemenang juara umum, peserta olimpiade, kapten ba...