Bagian_13

252 26 0
                                    

🪐

"Kenapa si Ja. Jaja jahat tau gak dia itu anak baru, sikap Jaja kok kaya gitu." Kesal Abel pada Jaja yang seenaknya menyuruh Koko untuk mencari kelas nya sendiri.

Abel pikir Koko sepertinya takut pada Jaja yang berbicara dengan nada judes, padahal tidak, Koko hanya sedang berpura pura agar penyamarannya berhasil di depan Abel.

"Bel dia itu bahaya," ucap Jaja serius.

"Bahaya apaansi, yang ada dia itu kasian Ja, dia kaya gak bisa berbaur sama temen-temen yang ada disini dia pemalu Jaja," balas Abel yang kini menatap tak mengerti ke arah Jaja.

"Pokonya lo gue larang deket-deket dia, ngerti gak lo!"

Sementara Abel hanya menatap bingung dan menggeleng gelengkan kepalanya pertanda, sikap Jaja keterlaluan.

"Abel gak ngerti. Koko itu dia gak keliatan orang jahat Jaja. Jaja aja belum kenalkan sama dia? Jadi, gak usah nilai orang dengan cepat kaya gitu," balas Abel.

"Bel Lo harus percaya sama gue," kata Jaja.

"Percaya sama Jaja? Pernah kok, tapi gak sesuai dengan yang Abel pikirin. Jaja balapankan? Kirain bakal nurut sama Abel tapi nyatanya gak. Padahal Abel udah percaya sama Jaja, tapi nyatanya?" ucap Abel.

"Iya gue ngaku gue emang balapan tapi gue ada alas-"

"Abel gak butuh alasan Ja, semua udah jelas," Potong Abel.

"Lo cuman gak tau. Intinya lo gak boleh deket-deket sama anak baru itu."

"Terserah Abel. Abel gak suka diatur," ucap Abel menirukan nada Jaja.

"Lo keras kepala. Ini demi kebaikan lo bel."

"Abel gak peduli. Yang Abel tau, Koko baik," balas Abel sambil melangkah pergi.

Mereka tidak menyadari percakapannya didengar oleh Ziko dan Ziko makin percaya bawha Abel sangat penting dalam hidup Jaja. Sangat pas untuk di jadikan balas dendam.

Ya.. Koko adalah Ziko.

***

"Ja ya ampun itu muka serem banget. Kek liat apa aja lo," ucap Iki ketika melihat Jaja yang baru saja duduk di bangku kelas.

"Anak baru Ziko," kata Jaja.

"Apa?" Kata ketiga temannya. Berbarengan.

"Wah niat banget tu si Ziko," ucap Maul.

"Pasti ada yang dia rencanain," Timpal Aden.

"Gue udah tau. Dia berusaha buat deketin Abel, gue gak tau rencana dia yang pasti, dia bakal ngelakuin hal yang gak kita inginkan," balas Jaja kepada ketiga temannya.

"Kayanya Abel jadi sasaran karena sekarang-sekarang ini lo deket banget sama Abel. Mungkin Ziko mikir dia penting buat lo dan.. Abel dijadikan bahan balas dendam ke lo Ja," ujar Aden sambil menatap mata Jaja tajam.

"Bener gue setuju dan sekarang yang lo harus lakuin. Lo harus jauh-jauh sama Abel biar Ziko gak nyakitin Abel," Saran Iki.

"Gimana mau jauh-jauh si Abel kan di suruh pak Herman buat ngajarin Jaja, malah di tambah waktunya sampe satu bulan iya kan Ja?" Tanya Aden Pada Jaja.

"Iya, dan gue bingung Mamah gue kelihatan bahagia banget kalo liat gue sama Abel belajar bareng. Udah lama gue gak bikin nyokap senyum karena gue, apa gue harus ngehapus senyum itu lagi?" Balas Jaja.

"Sekarang kita liatian Ziko aja. Kalo dia macem-macem atau ngelakuin hal yang mencurigakan. Kita beraksi," ucap Maul dan diangguki oleh ketiga temannya.

***

"Abel mau nanya Saf," ucap Abel pada Safa yang kini menoleh padanya.

"Nanya apaan Bel?" balas Safa.

"Menurut Safa nih ya, Koko orangnya kaya gimana?" Tanya Abel.

"Koko? Anak baru itu?" Tanya Safa.

"Iya namanya Koko. Menurut Safa orang nya baik gak?"

"Ouhh emm baik si dia kaya cowok culun pendiem dan pastinya jauh dengan kata berantem-berantem si Bel. Lah emang kenapa?" Ucap Safa.

"Masa ni yah Jaja bilang Koko itu bahaya. Bahaya darimana nya Cuba?" Kata Abel.

"Gue tau."

"Apa?"

"Jaja cemburu mungkin," balas Safa dengan senyum jailnya.

"Mulai deh."

***

"Bel ki-ta eh Koko boleh gak gabung ke kantin bareng kalian-kalian?" Tanya Koko yang dari tadi menunggu di luar kelas Abel, untuk bareng ke kantin.

Safa Dea dan Sinta menatap Abel seperti butuh penjelasan.

"Eh iya-iya boleh kok," balas Abel pada Koko.

Di kantin Koko menjadi pusat perhatian, Koko hanya menunduk. Dia duduk di meja dimana dia hanya cowok sendiri, apalagi ketika orang yang baru pertamakali melihatnya terlihat sangat bingung.

Abel menatap Jaja yang sedang memperhatikan Koko dengan mata tajamnya.

Tiba-tiba Jaja menghampiri meja Abel.

"Gue boleh gabung disini?" Tanya Jaja ketika sampai dimeja Abel.








Bersambung..








R A J A B E L !

ABELLA ZAINA AILILA
RAJAJA SINARO

RIZKI BAEHAKI
ADEN MAHESA
MAULANA FAHREZA

DEA FAHIRA
SAFA AILE
SINTA ANIRA PUTRI








🤍

RAJABEL ! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang