Bagian_25

78 12 0
                                    


🪐

Kamu adalah kamu. Karena menirukan adalah sebuah kesalahan yang membuatmu kelelahan.

Dan pastinya rasanya akan menyakitkan.

Berdirilah dengan cara kamu sendiri.

Karena kamu unik. Dengan segala apa yang ada dirimu sendiri.

***

"Iya Mah... katanya lagi mau ngatur tanggal tunangannya."

"Tapikan perempuannya masih sekolah... kasian ya Pah"

"Eh Papah ada Fotonya loh Mah..." ucap Papahnya Raja sambil menyodorkan handphonenya kepada Ira, istrinya.

"Kenapa mah kok bengong?" lanjut Papah Adi setelah menunjukan foto tersebut.

"Dia... kan Abel," ucap Ira sambil menatap Jaja yang kini juga menatapnya.

Mereka semua sedang berada dimeja makan menunggu makanan yang masih dimasak, karena ingin makan malam bersama.

Jaja asik dengan handphone nya, namun ketika Mamah Ira mengucapkan nama 'Abel' membuat Jaja menghentikan aktifitasnya.

"Abel?" ucap Jaja kemudian.

"Cuba lihat Pah!" lanjut Jaja pada Papahnya.

"Kamu kenal Ja?" tanya Papahnya, setelah Jaja melihat Foto dihandphone papahnya.

"Iya. Dia temen sekolah Jaja."

"Iya Pah... itu perempuan yang Mamah ceritain," Kata Mamah Ira.

"Ouh... gitu."

"Emangnya dia mau tunangan sama siapa Pah?"

"Sama temennya anak Papah yang.. hm kemarin sempet kepolsek Ja. Yang kata Papah itu loh."

"Kenapa sama dia?"

"Huftt dari Papah liat si karena-" ucapanya terpotong oleh Jaja.

"Karena perusahaan??"

"Sepertinya begitu Ja, tapi jangan berburuk sangka dulu."

"Gimana gak berburuk sangka Pah! Setiap orang tua itu pasti pengen anaknya yang terbaik. Ini udah jelas-jelas sikapnya udah kelihatan buruk tapi malah dilanjutin... ya kalo bukan karena harta. Karena apalagi?" balas Jaja yang kini sudah tidak santai.

Entah lah harusnya dia bodoamat. Tapi hati dan otaknya memang tak sejalan.

Papah dan Mamahnya Jaja saling melirik mereka merasakan juga hal yang berbeda dari putranya itu, terlihat sedikit aneh.

Karena biasanya jika urusan wanita Jaja selalu biasa-biasa saja.

"Kenapa gak sama Jaja aja?"

***

"Apa keputusan gue ini tepat ya... entah kenapa gue ngebayangin lo harus nikah sama yang kemarin ditangkap polisi karena kekerasan sama wanita. Gue gak rela kalo nanti lo yang jadi korban selanjutnya Bel," ucap Jaja sendiri. Karena sekarang memang tidak ada siapa-siapa didalam kamarnya selain dirinya.

RAJABEL ! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang