Bagian_26

80 15 3
                                    


Jika ditanya ingin mencintai atau dicintai, jawaban tepatnya adalah saling mencintai.

_Abel

****

Detik-detik dia akan melihat seseorang yang dari malam itu dia terus menerka-nerka.

Menuruni anak tangga rasanya dia seperti ingin pergi kemana, entah.

Karena rasanya tapak kakinya tidak terasa.

Abel terus menunduk.

Lalu dituntun oleh sang Mamah untuk duduk.

Perlahan...

Perlahan...

Abel melihat seorang laki-laki itu dari mulai sepatu..

Lalu keatas..

Dan..

Wajah itu?

JAJA.

RADJA PRIDJA.

Semua pikirannya kini jadi sebuah kenyataan. Bagaikan mimpi, Coba tampar dirinya apa ini nyata?!

Dari tadi Abel tidak fokus dengan semua kata-kata yang terus dikeluarkan baik dari orang tua Abel, maupun orang tua Jaja dia masih belum menyangka.

"Jaja mau ngomong berdua sama Jaja boleh?" tanya Abel pada semua orang yang ada di sana.

"Boleh Nak silahkan.." Balas Papahnya Jaja.

***

Plak

Plak

Plak

"Aduh Bel apa si," ucap Jaja yang kini sedang mengusap bahunya karena dia baru saja ditampuk oleh Abel mengunakan high heels milik Abel.

"Apasi-apasi Ja! Ini maksudnya apa?"

"Apa?"

Plak

Sekali lagi Abel memukul Jaja. Karena sungguh dia sangat kesal pada pria yang berada didepannya ini.

"Bel kdrt nih... jangan gitu lah."

"Jela-sin," ucap Abel penuh penekanan.

"Sebenarnya lo juga senengkan tunangan sama gue. Pas di kantin juga gue denger lo teriak-" ucapan Jaja terpotong oleh Abel.

"Gak usah ungkit yang itu!!"

"Ja jangan bercanda. Abel mau tau alasannya," ucap Abel terdengar serius.

"Oke-oke."

"Oke apa?"

"Oke mau gue jelasin."

"Gue cuman mau nolongin lo!" lanjut ucap Jaja.

"Nolongin apa? Buat apa? Yang jelas dong kalo ngejelasin tuh yang rinci biar Abel ngertiiii!" balas Abel yang kini kesabarannya tengah tipis. Setipis tisu dibagi dua.

"Iya iya. Sebenarnya lo mau dijodohin sama orang yang beda dan orangnya itu bukan gue Bell dia jauh dari kata baik, bukannya gue mau nilai dia jelek tapi dia baru aja keluar dari Polsek. Jadi- gue minta sama Papah untuk..."

"Untuk gantiin orang itu?" tanya Abel.

"Iya Bel. Entah kenapa setelah gue tau hal itu, gue pengen banget nolongin karena ngebayangin lo nanti tunangan sama orang yang gak baik itu buat hati gue gak terima."

"Tunangan cuman status. Lo tenang aja Bel," lanjut ucap Jaja.

"Tenang? Sebegitu gak berartinya ya Abel diimata Jaja."

RAJABEL ! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang