"sayang, diminum susunya kalau gak mau ke dokter," ucap Sejoon tanpa menoleh karena focus pada jalan.
"gasuka susu yang iniii,"
"iya nanti ayah beli lagi. Tadi gak ada yang biasa adek minum. Paksain ya? Dikit-dikit,"
"susu pisang aja gak ada yang jual. Ayah modalin ibu kantin jual susu pisang adek dong!" jawab Jungkook
"iya nanti ayah taro kulkas satu di kantin isinya susu pisang buat adek ya,"
"iya ayah.."
"adek, kita aman. Katanya abang, bunda lagi arisan. Adek nanti pulang langsung bobo ya? Biar seger lagi," ucap Sejoon setelah membaca pesan masuk dari ponselnya.
"yess! Siap ayah!"
..
Jungkook dan ayah sudah siap untuk berlaga di depan abang dan bunda ketika hendak keluar dari mobil. Keduanya saling menatap lalu mengangguk Ketika dirasa sudah siap.
"bundaaa.. adek pulaanggg.."
"loh? Sama ayah pulangnya?" tanya Airin sembari menyambut pelukan anak bungsunya.
"iyaa, ayah kebetulan pulang cepet tadi. Yaa sekalian aja,"
"yaudah. Adek istirahat dulu nanti makan malam bunda bangunin ya?" tanya Airin dan Jungkook mengangguk patuh.
..
Malam tiba, Yoongi sudah pulang dari kampusnya sedari sore tadi. Memiliki waktu luang selalu ia gunakan untuk membantu Airin menyiapkan makan malam. Abang walau sifatnya, dia jago masak, lho. Sebenarnya Jungkook juga suka ikut menimbrung, tapi selalu dilarang oleh Yoongi. Airin sih oke saja jika Jungkook ingin belajar memasak. Toh, itu adalah pelajaran dasar bertahan hidup. Tapi jika anak sulungnya sudah m melarang, ia tidak bisa lagi membantah.
"hmm... udah oke kok bang. Biar bunda aja yang selesain. Abang bangunin adek gih sana,"
"oke bund," Yoongi melepas celemeknya sebelum menuju kamar Jungkook.
..
"Adek..."
Yoongi perlahan memasuki kamar adiknya. Ia mendapati Jungkook masih terpejam lelap memeluk guling kesayangan. Yoongi mengenal wajah lelah adiknya yang tidak ia sukai. Pucat, dan dengan bibir keringnya membuat si dingin langsung membuka ponselnya untuk menghubungi seseorang.
"...."
"Lain kali kalo ada apa-apa bilang ke gue!"
"Iyaa.. sorry bang,"
"Eeunhggg.... pusing bangeet sihh!! Sebeeel!!"
Yoongi menoleh ke sumber suara. Adiknya meracau walau masih terlelap. Yoongi berdecak malas. Ia tidak suka jika Jungkook berusaha menutupi sakitnya. Sangat tidak suka. Tapi hal tersebut terus diulangi adik bungsunya ini entah apa alasannya.
Yoongi mendekat, mengecek suhu tubuh Jungkook dengan punggung tangan yang ia tempelkan di dahinya.
Hangat. Itu yang Yoongi rasakan. Tidak lama tangannya disingkirkan Jungkook.
"Ihhh d-dinginn..."
"Bangun,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Rascal
FanfictionYoongi itu galak, tapi gabisa galakin Jungkook. Udah gitu aja deskripsinya.