53

4K 325 27
                                    

Sudah dua minggu lamanya Airin, Yoongi dan Jungkook tinggal di apartment berpisah dengan ayah mereka. Yoongi bersikeras memisahkan Jungkook dan Sejoon karena ia khawatir adiknya akan menerima trauma berat. Dan sejujurnya ia masih membenci mengingat kejadian malam itu. Setidaknya ada hal baik atas semua ini, Jungkook terlihat lebih sehat beberapa hari belakangan. Itu yang paling ia dan Airin syukuri.

"Bunda...Kapan kita pulang? Jungkook udah maafin ayah kok, Bund. Adek yakin malam itu ayah cuma lagi emosi aja. Adek takut ayah kesepian...." ucap Jungkook pada Airin.

"Iya sabar ya, Nak. Bunda juga udah tiga hari coba kontakan lagi sama Ayah. Bunda mau mastiin dulu kalo Ayah udah menyesal dan sadar akan kesalahannya. Tapi Bunda gak berani sama abang kamu. Adek jangan sampe keceplosan ke abang ya Bunda kontak ayah lagi?" ucap Airin dan Jungkook mengangguk paham.

Pasalnya, Yoongi akan benar-benar mengamuk jika mendengar Jungkook merengek ingin bertemu sang ayah. Apalagi jika Jungkook sudah membela Sejoon, Yoongi benar-benar marah. Saat ini, Jungkook dan Airin seperti bekerja sama untuk saling menjaga ini dari Yoongi.

"Tapi kapan Bunda... Ayah juga suka telfon adek tapi selalu dimatiin Abang..."

"Iya sabar ya. Abang kamu sebentar lagi tugas akhirnya selesai. Bunda gamau Abang keganggu lagi. Jadi kita harus-,"


Tiiitt Ttiiitt

Suara pintu apartment yang hendak dibuka membuat keduanya terkejut dan salah tingkah. Jungkook bahkan reflek menutup mulutnya.

"Ah- abang udah pulang? Udah makan, Nak?"



"Belum... capek banget bimbingan hari ini banyak yang harus ditambahin. Abang tiba-tiba pingin Mie kimchi nya Bunda..." ucap Yoongi yang sembari memeluk Airin dari belakang sofa menyandarkan kepalanya manja.

"Ih Ih. Abang lagi manja banget sih. Gak cocok!," ucap Jungkook.

"Kenapa? Gak boleh?!"

"Hehh- udah udah. Yaudah bunda buatin sebentar ya sayang. Abang istirahat dulu," ucap Airin lalu mengecup kening Yoongi sebelum beranjak ke dapur.

"Ih Bunda! Pake cium-cium segala sih! Ewh!" Alih-alih mencairkan suasana atas kecanggungan tadi, Jungkook berakhir kesal dan cemburu betulan.

"Dih kenapa emangnya? Sebelum kamu lahir juga tiap hari yang dicium itu abang! Jadi kalo diitung-itung ya Bunda lebih banyak cium abang dibanding kamu..." ucap Yoongi dengan wajah sombongnya untuk sengaja meledek Jungkook.


"Engga. Bunda lebih banyak cium adek lah. Abang kan pas gede udah gak pernah peluk-peluk bunda! Gede gengsi!"

"Lah? Kata siapa? Masa harus bilang-bilang kalo mau manjaan sama bunda..."


Pancingan dan ledekan Yoongi tepat pada sasaran. Jungkook semakin sebal dan mukanya sudah memerah menahan tangis kekalahan,

"Ihh...Engga! Bunnnn!! Abangnya ihh!!" teriak Jungkook mengadu dengan suara yang sudah sedikit bergetar. Sudah dipastikan satu ledekan lagi Jungkook akan menangis.


"Abang mulai deh pulang-pulang selalu godain adeknya...."


"Hahahhaa cengeng dasar!"


Airin dengan cepat menyelesaikan masaknnya untuk menghentikan aksi anak sulungnya ini.

"Huusstt...udah abang makan gih sana. Mie nya udah jadi. Adek mandi sekarang, udah sore," perintah Airin dan keduanya menurut untuk memisahkan diri.



Drrrttt


"Airin. Aku ada di bawah sekarang. Aku kangen Adek. Dia sehat kan? Tolong izinin aku ketemu..."

Begitu melihat pesan yang muncul di layar ponselnya, Airin dengan gugup melihat ke arah Yoongi.


"B-bang, Bunda ke kamar dulu ya. Dihabisin ya sayang makannya..."

"Iya Bund..."

..


To: Sejoon

Gabisa sekarang, Yah. Abang baru pulang. Aku gabisa bohongin Abang buat bawa adek keluar.

Aku harus ngobrol sama Yoongi secepatnya. Aku juga kangen dia. Gimana bisa aku tinggal sendiri. Keluarga kita gapernah jauh begini, Rin.

To: Sejoon

Tolong Ayah sabar dan pikirin semuanya matang-matang. Airin gabisa salahin Abang karena memang Ayah salah dan waktu itu keterlaluan. Airin gak membenarkan sama sekali. Aku harap ini jadi pelajaran buat Ayah. Abang sebentar lagi tugas akhirnya selesai. Ayah tolong sabar sampai abang sidang ya? Tolong kasih anakku ketenangan. Yoongi juga butuh perhatian. Kita berdua orang tua yang gagal. Tanpa sadar terlalu fokus ke satu aja sampai lupain yang satu lagi. Ini hukuman buat kita.


Iya... Aku akan coba menerima semuanya. Ini memang salahku. Kalo gitu aku pulang ya. Sehat-sehat kalian semua. Ayah sayang kalian.

To: Sejoon

Kita semua sayang ayah.

..


Tbc~

Little RascalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang