29. Percaya

3.6K 460 31
                                    

Jungkook saat ini tengah melakukan
pemanasan sebelum ekskulnya dimulai. Selama absen hampir dua minggu, Jungkook akhirnya hadir lagi dan tentu dengan beberapa catatan dari Yoongi.

"Lo yakin mau main Jung?" tanya Mingyu.

"Huum. Kata dokter boleh kok asal gak di forsir,"

"Semuanya! Kumpul!"

"Hari ini kita game santai ya. Saya cuma mau lihat karakter masing-masing kalian dalam bermain. Kita bagi empat tim ya. Tim A vs Tim B main pertama dan setelahnya Tim B vs Tim C,"

"Siap!"

"Kita lawan mike Jung," bisik Mingyu.

"Ya gapapa lah- gak takut aku. Mingyu emang takut?" tanya Jungkook yang membuat Mingyu menggeleng.

"Nah, jadi gausah khawatir. Aku gak selemah itu kok," ucap Jungkook yang rasanya ia sungguh paham apa yang ada di pikiran Mingyu.

Dan benar saja, selama permainan, Mike terlihat sangat jelas selalu mengarahkan bola pada Jungkook dengan kasar. Jungkook selama ini mencoba bertahan walaupun sering terjatuh mengejar bola hingga lututnya terasa nyeri. Tapi, semua perjuangan itu tidak sia-sia, pertahanan Jungkook dilirik oleh pelatih.

Prrttt

"Good game Tim C!"

"Yess! Woohoo~," Jungkook bersorak gembira. Berbeda dengan Mingyu yang menatapnya khawatir.

"Ming! Kita menang loh! Ternyata walaupun cuma main game kaya gini, happy kalo menangnya juga ya,"

"Ya karena- lo forsir diri lo Jung. Lo gak main santai itu tadi,"

"H-hah? S-santa kok-,"

"Nih- ini- ini juga, ada buktinya lo main full energy banget. Jujur sama gue, lo mau buktiin ke Mike kan?"

"Humm....uum..." Jungkook mengangguk.

"Ck, Jung, gaperlu,"

"Perlu Ming! Perlu! Gak ada yang bisa jamin aku bisa main sama dia lagi. Kalo ini game terakhir aku gimana? Aku gamau selamanya dianggap kecil sama dia! Gak akan!" ucap Jungkook yang kemudian dipanggil pelatihnya. Mingyu hanya bisa menghela nafas.


"Jungkook! Good game! Bagus banget main lo,"

"Hehe Thanks coach!"

"Kalo lo bisa fokus di posisi ini, lo bisa ikut tim inti tournament nanti,"

"H-hah? S-serius??"

"Um! Jangan cepet puas. Latihan lagi ya? Minggu depan game lagi gue mau liat perkembangan lo,"

"Hum! Thank you coach!"


..



"A-aw! Pelan bundaa..."

"Lagian kok kamu main sampe lecet-lecet gini sih deek...aduhh...kalo abangmu liat bisa kena marah loh," ucap Airin.

"Ih bunda aneh. Kenapa takutnya sama abang bukan sama ayah??"

"Ayah kamu juga kalah galak sama abangmu. Iya gak?"

"Iyasih. Tadi juga pas jemput responnya sama kaya bunda, takut ketauan abang. Ayah macam apaa ayah ini,"

"Ya ayah macam sayang anaklah!" ucap Sejoon yang datang dengan secangkir kopi hangatnya.

"Dah...udah semua nih. Jangan banyak gerak dulu. Mau makan sekarang atau nanti?"

Little RascalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang