"Saya minta maaf. Tapi saya bisa buktiin kalau saya sudah sehat dan akan main lebih baik lagi. Saya gapap kalau dijadikan pemain cadangan selama satu tahun ini, tapi tolong- jangan keluarin saya dari tim ini..." ucap Jungkook setelah mendengar penjelasan dari pelatihnya.
Pelatih Jungkook memijat pangkal hidungnya yang tiba-tiba pening, "Maaf sekali, rasanya gak adil buat yang lain Jungkook. Kamu satu bulan gak latihan, kejuaraan sudah di depan mata. Sekali lagi saya mohon maaf sama kamu, dan posisi kamu juga sudah ada penggantinya sejak minggu lalu..."
"H-hah? S-siapa?" Jungkook menoleh ke arah pelatih itu tuju. Ia menerima senyum miring dari seseorang yang dia tatap di ujung sana seakan mengejeknya.
"Jong Hoon, Lee Jong Hoon anak baru kelas 11. Dia juga tim inti volly di sekolah lamanya. Dan kebetulan, sekolah lama dia itu rival sekolah kita. Jadi, rasanya ada dia disini bagai harta karun. Ya kan? Kamu ngerti kan Jungkook?"
Jungkook menunduk. Tidak lama setelahnya ia memlempar bola volly yang sedari tadi ia pegang.
Anak itu mengangguk, mengulurkan tangan pada pelatihnya, "S-saya ngerti. Goodluck coach," ucapnya lalu berlari pergi.
Pelatih itu menggigit bibir bawahnya untuk menahan diri, melihat punggung yang lemah berlari menjauh darinya.
"Maafkan saya, Jungkook..."
..
"Hiks....hiks..."
"Udah berapa lama dia di dalem Tae?"
"Udah mau 30 menit. Udah masuk aja, bang. Gapapa... gaada anggota gue kok. Udah gue suruh pulang semua pas gue bawa Jungkook,"
Yoongi meragu, ia takut jika Jungkook masih membutuhkan waktu untuk sendiri. Hingga ia mengambil langkah mantap untuk menghampiri adiknya.
Tap
"Adek boleh kok nangis. Tapi jangan nangis sendirian," ucap Yoongi. Jungkook lantas berbalik badan, mendongak melihat ke arah abangnya dari bawah dengan air mata yang berlinang.
Yoongi berjongkok menyamakan tinggi pada adiknya, tangannya terangkat untuk menghapus bulir air mata disana,
Bugh
Niat hendak memeluk sang kakak, tubuh lemah itu malah jatuh tepat di dekapan Yoongi,
"D-dek? Adek??? Jungkook???!! Shit!"
"TAE! TAEHYUNG! B-BANTUIN GUE!"
..
"Jungkook gapapa kok, dia hanya kelelahan saja. Dia sedang tidur sekarang," ucap Seokjin sembari mengecek selang infus anak kerabatnya ini.
Airin menghela nafas beratnya, ia kemudian menghampiri Jungkook yang terlelap tenang di atas ranjang pasien.
"Syukurlah sayang... Adek bikin bunda khawatir banget loh nak...bobo yang nyenyak ya sayangnya bunda..."
"Seokjin, terima kasih. Harusnya kamu pulang jam segini- tapi-,"
"Dia udah seperti anakku. Tenang aja oke? Aku cek dia lagi besok pagi. Aku duluan ya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Rascal
FanfictionYoongi itu galak, tapi gabisa galakin Jungkook. Udah gitu aja deskripsinya.