Jungkook melihat dengan seksama berbagai macam jenis minuman kemasan di rak mini market yang ia datangi sendiri. Ia melihat salah satu minuman yang selama ini menjadi pantangan dan dijauhkan oleh keluarganya karena larangan dari dokter. Tangan itu sudah menjulur ragu hendak mengambil salah satunya. Namun, ia tarik kembali. Jungkook memejamkan mata untuk membuang segala emosi yang ada di kepalanya. Ia berbalik dengan cepat untuk pergi dari sana.Bruk
"Ah- M-maaf-," ucapnya yang tidak sengaja menabrak seseorang. Jungkook juga ikut berlutut untuk mengambil beberapa barang yang jatuh akibatnya.
"Eh- gapapa, gapapa kok-,"
"Huh? Kakak cantik? Iya kan? Ini kakak cantik kan? Kakak inget aku?"
"Kamu? Yang waktu itu di kampusku ya?" tanya Ji Eun dan Jungkook mengangguk semangat.
Jungkook menoleh ke kanan dan kiri, "Kakak sendirian?" tanya Jungkook.
"Hum... I-iya," jawabnya bingung karena, memangnya harus dengan siapa untuk sekedar mengunjungi mini market?
"Aku juga sendirian loh! Ini pertama kalinya hehe,"
"O-oh?" Ji Eun kembali heran.
"Yaudah, aku duluan ya kakak?"
"Kamu? Kamu gak beli apa-apa?"
"Hehe iya. Gak jadi. Aku cuma mau liat-liat aja kakak, cari hiburan,"
"..."
Jungkook tersenyum dan kembali melanjutkan langkahnya,
"J-Jungkookie!"
"Ya?"
"Mau ikut aku? Um- cari hiburan yang lain? Kakak rasa kamu belum terhibur..." ajak Ji Eun .
"Mau!"
..
Jungkook menatap bangunan itu agak aneh. Ini pertama kalinya ia pergi dengan orang yang bisa disebut orang asing(?)
"Jungkookie? Ayo masuk. Ini Coffee Shop favorite aku lho!"
"Eh- iya kak. Tempatnya bagus!"
Mereka kini berada di depan kasir untuk memesan minuman. Ji Eun dengan lancar mengutarakan keinginannya karena sudah biasa. Sementara Jungkook membaca benar-benar menu disana. Seperti yang biasa ia lakukan, menu Non Coffee adalah tujuan utamanya.
"Kamu mau pesen apa? Mau best Coffee disini gak? Jungkookie suka yang pakai susu atau pahit?"
"Ah?"
"Eh? Jangan bilang kamu gak minum kopi?"
"M-minum kok kak. A-aku lagi liat best menu nya aja hehe. Kalo gitu, yang kakak rekomen aja deh. Tapi yang campur susu ya kak,"
"Oke sip!"
..
"Kakak cantik makasih ya. Aku suka diajak kesini!"
"Sama-sama. Kebetulan aku juga lagi kosong,"
"Biasanya padet ya kak?"
"Hmm iya lumayan sih. Aku sambil kuliah sambil nyanyi juga. Lumayankan, hobby yang dibayar,"
Jungkook mengangguk, "Huum! Aku juga mau bisa kaya gitu. Jalanin hobby aku terus menghasilkan, kaya abang,"
"Oh Jungkookie ada abang?"
"Iya. Abang aku juga suka tampil nyanyi loh. Dia juga bisa buat lagu. Tapi karena masih kuliah, abang belum bisa begitu fokus sama musik. Padahal kalo abang tekunin atau masuk label, aku yakin abang sukses dan punya banyak fans. Kaya sekarang aja dia banyak fans nya,"
"Hahaha kayanya kamu ya fans nomor satu abangmu?"
"Iyadong! Tapi aku lagi sebel sama dia. Gak cuma dia sih- sama....semuanya...." ucapnya berubah menjadi sendu dengan kepala yang menunduk.
"Hey- you ok?"
Jungkook menggeleng namun tersenyum, "Engga. Tapi dari dulu emang gapernah ok jadi aku udah biasa hahaha. Perasaan kaya gini emang udah jadi fase rutin yang harus aku lewatin. Nanti juga oke lagi,"
Ji Eun menggenggam tangan Jungkook dengan tampang yang ikut prihatin, "Kakak gak bakal tanya kamu kenapa. Tapi, yang harus kamu tau- kamu gak sendirian. Kalo kamu nanti lagi sebel lagi sama abangmu, kamu punya kakak ya?"
"Kak...."
"Hm?"
"Mau jadi temenku? Temenku yang liat aku sama seperti orang normal lainnya?"
Ji Eun menggeleng dan Jungkook merengut,
"What about bestfriend? We're bestfriend now?"
"Deal!" jawab Jungkook dengan senyum lebarnya. Ji Eun yang tidak bisa menahan gemas menjulurkan tangan untuk mengusap kepala Jungkook.
Drrtttt
"Halo? Adek? Kamu dimana? Kamu dimana sekarang?!"
"Aku cuma jalan-jalan ke depan komplek sebentar. Aku bisa pulang sendiri."
"No. Abang udah cari di sekitar sini tapi kamu gaada. Please, shareloc ya? Adek marah banget, hm? Abang jemput ya? Abang mau minta maaf..."
"Aku gak marah."
"Please. Nanti bunda pulang bisa panik tau kamu pergi sendirian gak pamit. Adek gamau bunda sedih kan? Abang jemput ya?"
Jungkook kemudian melihat ke arah luar jendela untuk mencari titik yang aman.
"Aku tunggu di pet shop yang sering kita lewatin,"
"Oke. Abang kesana sekarang. Kamu jangan kemana-mana ya?"
"Iya."
Jungkook mematikan panggilannya.
"Kakak cantik, aku harus pulang. Makasih ya udah temenin aku, padahal kita baru kenal hehe,"
"Itu yang seharusnya sahabat lakuin kan?" Jungkook tersenyum.
"Oiya, mana ponsel kamu?"
"Hum? Ini-,"
"Dah- ini nomor kakak ya. Kalo kamu ada perlu sesuatu, kamu bisa hubungin kakak aja, oke?"
"Hum! Aku pulang dulu yaa! Sampai ketemu lagi!"
"Byee..." ucap Ji Eun melambaikan tangannya memerhatikan Jungkook yang berlari lucu keluar.
"Kakak kangen kamu, Jong Hoonie..."
TBC~
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Rascal
FanfictionYoongi itu galak, tapi gabisa galakin Jungkook. Udah gitu aja deskripsinya.