"Maksudmu?"
"Apa kau tidak tahu latar belakang Clara?" tanya Rafael.
Levina menggeleng pelan membuat Rafael menghela napas berat.
"Sebaiknya kau tanya saja padanya sendiri, yang jelas aku yakin dia mengetahui sesuatu dan berusaha menutupinya." Rafael menjelaskan sembari berjalan melewati gedung-gedung juga ruang kepala sekolah.
Berbarengaan dengan Levina, suasana sekolah pada malam hari membaut suasana sedikit mencekam. Untung saja tidak semua lampu mati padam sehingga mereka berdua tidak perlu repot-repot.
Meskipun sudah agak sepi tetapi mereka masih bisa melihat beberapa orang yang berlalu lalang. Saat mereka sedang berbincang Rafael sempat sekilas melihat seseorang dengan memakai pakaian serba hitam juga sebuah topi yang menutupi dirinya, berjalan melewati mereka di seberang koridor gedung lain.
"Hmm begitu ya ..." guman Levina yang masih berfokus dengan perkataan Rafael.
"Kenapa?" tanya Levina heran pada Rafael yang berhenti dan melihat ke arah koridor gedung seberang.
"Kau bisa balik dulu? Aku harus mengecek sesuatu," jelas Rafael lalu berlari menuju gedung lain.
"Eh?" belum sempat Levina menanyakan apa yang terjadi, Rafael sudah pergi dan tak lama kemudian sudah menghilang dari pandangannya.
Levina akhirnya kembali ke kamarnya sendirian, sesampainya di kamar ia melihat Clara sudah terlelap dan lampu juga sudah dimatikan. Levina masuk perlahan berusaha untuk tidak mengeluarkan suara agar tidak menganggu Clara yang sedang tidur.
Sesudah itu, ia mengganti pakaiannya menjadi piyama dan berniat untuk tidur. Namun, matanya masih melek dan terus mengganti posisi tidurnya beberapa menit sekali. Rasanya Levina tidak bisa terlelap karena banyak pikiran.
Levina menghela napasnya dan terduduk, ia mengacak-acak rambutnya. Lalu mengambil ponselnya dan mengirim pesan untuk Rafael.
Rafael
Raf, kau dah di kamar? Tadi ada apa?
Satu menit.
Dua menit.
Tiga menit.
Lima menit.
Tidak ada balasan, Levina menghembuskan napasnya kemudian mematikan layar ponselnya dan menaruhnya di samping. Ia kemudian kembali berbaring sembari berharap Rafael akan membalas pesannya.
10 menit.
15 menit.
30 menit.
Cukup sudah, setengah jam Levina menunggu dan ternyata sama sekali tidak ada balasan.
"Apa dia sudah tidur ya?" tanya Levina pelan hampir tidak ada suaranya.
Tanpa ia sadari, rasa kantuknya sudah mencapai batasnya dan Levina pun terlelap dengan ponselnya yang masih berada di tangannya.
Keesokan harinya, Clara bangun dan mendapati Levina yang tertidur dengan Hp di tangannya. Ia kemudian mengambil Hp milik Levina dan menaruhnya di nakas. Lalu ia pergi membersihkan diri dan bersiap untuk mengikuti kelas.
Saat Clara hendak pergi, ia melihat Levina yang masih terlelap dengan sangat indah.
"Jam berapa dia balik semalam? Kayaknya kecapean ..." ujar Clara pelan lalu keluar dari kamarnya dan menyetel alarm.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dandelion
Misterio / Suspenso[Drama-Misteri] Levina Tiara Maghency, seorang gadis rupawan, putri seorang konglomerat harus kehilangan kedua orang tua nya pada sebuah kecelakaan yang menimpa keluarganya. Hal itu membuatnya harus mengganti identitas dan bersembunyi guna mencari t...