Bagian 36 | Beda dunia

413 80 4
                                    

"Nay lo harus berubah"

"Kenapa lo jadi kayak gini?"

"Gue meninggal karna lo-"

Nayoung terpaksa buka matanya, nafasnya tercekat. Air mukanya nunjukkin kalau dia betul-betul ketakutan.

Dia narik nafasnya rakus seolah ini adalah terakhir kalinya dia bisa bernafas dengan normal, sedetik kemudian nayoung kembali meringkuk diatas kasurnya.

Kepalanya sesak sama hal-hal negatif yang tambah buat dia ketakutan setengah mati.

"Lo harus dihukum karna kesalahan lo"

"Gue disini, bakal terus ngamatin lo sampai jiwa lo mati karna penyesalan"

"MATI LO HARUS MATI!"

Beberapa kali nayoung mukul kepalanya, dia bisa gila kalau kayak gini caranya. "Pergi, kepala gue sakit!" Teriak nayoung.

Halusinasi suara nayeon masih terngiang dikupingnya. "GUE GAK NYESEL! GUE MOHON PERGI DARI KEPALA GUE KARNA GAK GUNA LO BIKIN GUE KAYAK GINI!" teriak nayoung.

Karna suara teriakan nayoung pelayan yang ada didepan kamar nayoung langsung masuk dan nenangin nayoung.

Kata siapa nayoung bisa hidup tenang semenjak hari itu? Nyatanya dia beberapa kali sering kayak gini setiap bangun tidur.

Nayoung hampir setiap hari dihantui mimpi buruk yang nusuk hatinya dengan beribu panah rasa bersalah.

Meski begitu, egonya masih terlalu besar untuk nuturin permintaan maafnya ke nayeon dalam doanya.

Jihyo berdiri didepan gerbang rumah nayoung, dia berdecak karna udah sekitar lima menit disini tapi orang-orang dirumah nayoung belum ada yang biarin dia masuk.

Mereka lagi heboh nenangin nayoung karna kedua orang tuanya lagi diluar kota.

Sebentar jihyo noleh ke tangan kanannya, padahal dia bawa parcel buah untuk nayoung. "Ini namanya berbuat baik tapi malah ditelantarin" jihyo berdecak.

Parcel buah itu sekilas tampak normal, tapi kenyataannya itu buah palsu yang biasa ditaruh dimeja makan.

Ehm ya emang kenapa jihyo harus bersedekah buah untuk nayoung? Buah palsu ini cuman sekedar alat pemanis untuk surat yang ada ditengah-tengah sana.

Surat berisi kata-kata umpatan yang dia tulis seharian untuk nayoung.

Akhirnya jihyo milih untuk naruh parcel itu didepan gerbang nayoung sebelum akhirnya milih untuk pulang. Lebih tepatnya kerumah eunha untuk ketemu sama temen-temennya dari angkasa merdeka.

...oOo...

Pulang dari haha-hihi cekikikan gak jelas, jihyo milih untuk mampir kerumah joy bareng sama chaeyeon. Tangan kanan dan kirinya bawa beberapa paperbag berisi baju, sepatu, tas, bahkan sampai keperluan yang lainnya.

Beberapa kali jihyo ngetuk pintu rumah joy sebelum akhirnya joy bukain pintunya.

"Maaf ya berantakan" kata joy sambil minggirin bantal-bantal berserakan diruang tamu ini.

"Santai aj-"

"Lo cewek, harusnya bisa rapih dong" jihyo motong ucapan chaeyeon, berlagak kayak mama mertua jahat tukang komen apapun yang dilakuin sama mantunya.

Meski begitu joy senyum. "Iya, lain kali gue gak kayak gini lagi"

"Lo gak bisa jadi penjilat buat gue joy jadi jangan ngelakuin hal konyol yang bisa buat lo mikir kalo lo bisa dapetin apa yang lo mau pake cara sok baik sama gue, lo harus berubah untuk gaya hidup kayak gitu. Tapi ini buat lo" kata jihyo sementara tangannya dorong semua paperbag itu.

Fake Nerd Girl [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang