Kim Minwoo [Bagian Akhir]

871 98 21
                                    

Kim Minwoo, 27 tahun

Minwoo uring-uringan. Sejak dua minggu lalu ia melihat Namjoo selalu diantar dan dijemput naik mobil yang ia tahu bukan milik perempuan itu. Lalu pagi ini, ia melihat langsung Si Pengemudi yang selalu bersama Namjoo itu. Minwoo tak mengenalnya namun ia dapat melihat bahwa pria tersebut menyukai Namjoo.

Selama jam kerja, ia pun sedikit sulit berkonsentrasi hingga akhirnya memutuskan untuk menuju atap dan merokok. Ia memilih berdiri di dekat pagar pembatas dan bersandar di sana sambil menghisap rokok. Ia meniup asap rokok ke atas dan memandang matahari yang bersinar cerah seolah-olah mengejek keadaan hatinya.

Ia menginjak rokoknya dan membuang puntungnya ke tempat sampah saat mendengar suara pintu terbuka. Sialnya subyek yang berkeliaran di kepalanyalah yang muncul dari balik pintu tersebut.

"Aku masih tidak terbiasa melihatmu sendiri tanpa seorang gadis," ucap Namjoo santai.

"Apa hobimu adalah mengajakku berkelahi?"

"Aku tidak pernah berniat begitu. Tapi tiap melihatmu, mulutku selalu gatal."

"Well, mungkin kau belum menggunakan mulutmu dengan benar."

Namjoo meneguk minuman kaleng di tangannya.

"Selain makan, minum, dan bicara harus dipakai untuk apa?"

"Berciuman."

Minwoo mengerucutkan bibir dan membuat suara ciuman dengan bibirnya.

"Dasar orang gila!" Namjoo menenggak habis minuman kalengnya. "Kenapa kau ke sini? Stres?"

"Hemm."

"Masalah kerja atau perempuan?"

"Masalah kerja yang bersumber dari seorang perempuan."

"Cih! Makanya berhentilah menjadi playboy biar hidupmu tenang."

Minwoo tak menjawab. Ia hanya mengamati wajah Namjoo dari samping. Pipi tembam gadis itu membuat tangannya gatal ingin mencubit. Hidungnya pun turut menggoda Minwoo. Belum lagi bibirnya yang diberi sapuan lipstik merah, membuat Minwoo membayangkan hal apa saja yang akan dilakukannya pada bibir itu.

"Kau sering diantar jemput siapa belakangan ini?"

"Kenapa tiba-tiba bertanya?"

"Hanya penasaran siapa orang yang tertarik pada gadis pendek cerewet sepertimu."

"Cih!" Namjoo berdecih lalu meletakkan kaleng kosong di tangannya ke tempat sampah. "Yang jelas orangnya bukan playboy brengsek sepertimu."

"Tapi aku pasti lebih tampan dan seksi."

"Apa gunanya tampan dan seksi kalau tidak bisa setia?"

"Kalau kau yang meminta, aku pasti akan setia."

Namjoo mengerutkan alis.

"Apa hubungannya denganku?"

"Belum ada. Tapi kalau kau mau, kita bisa memulai hubungan."

"Kau gila ya? Omonganmu ngawur tahu!"

Namjoo berbalik namun lengan panjang Minwoo menahannya.

"Kim Namjoo, kau tahu persamaan antara dirimu dengan Mina atau Soojin Noona atau beberapa gadis lain yang kukencani?"

"Memangnya ada?"

"Ada." Minwoo membalik tubuh Namjoo dan menahannya dengan kedua tangan di bahu gadis tersebut. "Semuanya berambut panjang sepertimu dengan wajah oval dan tinggi yang sama denganmu."

Major Kim, Teacher MinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang