Taehyung, William, bersama dua perwira Marinir mendengarkan dan menanyakan beberapa hal yang perlu mereka ketahui dari setiap perwakilan yang memberi presentasi. Sejauh ini tidak ada yang mengecewakan namun mereka belum menemukan pilihan yang benar-benar tepat.
Perwakilan terakhir dari Sekolah Bahasa Lingua memasuki ruangan, membuat Taehyung menegakkan punggungnya. Ia gugup dan jantungnya berdebar keras meskipun bukan dirinya yang harus melakukan presentasi. Alasannya tentu sudah jelas karena Min Yoongi berdiri di depan sana bersama seorang pria yang sepertinya suka menebar pesona.
"Terima kasih sudah bersedia hadir dan menunggu giliran Anda." Taehyung berkata dengan nada yang terasa lebih rendah daripada biasanya. "Jika Anda sudah siap, silakan dimulai."
"Terima kasih, Mayor Kim. Perkenalkan, saya Jackson Wang dan ini rekan saya, Min Yoongi, dari Sekolah Bahasa Lingua. Secara singkat, Lingua adalah sekolah bahasa yang berdiri lima tahun lalu dan saat ini kami menawarkan kelas-kelas Bahasa Korea, Mandarin, Jepang, dan Inggris. Kami juga berencana untuk menambahkan dua bahasa asing lain segera."
Keempat pria di hadapan Jackson dan Yoongi memperhatikan mereka dengan seksama. Meskipun sebenarnya, Taehyung berharap pria bernama Jackson ini akan segera berhenti dan membiarkan Yoongi berbicara. Taehyung sesekali menunduk untuk membaca profil singkat tempat kerja Yoongi dan mengangguk walaupun ia tak terlalu mendengarkan Jackson.
"Untuk kurikulum serta pengajaran akan dijelaskan oleh rekan saya."
Yes! Akhirnya!
"Selamat pagi, nama saya Min Yoongi dan di Lingua bertanggung jawab sebagai Direktur Akademik dan tenaga pengajar. Untuk semua bahasa, kami memiliki tiga tingkat, yaitu dasar, menengah, dan atas. Di setiap tingkat kami menggunakan buku dan beberapa media pengajaran lain. Selain mengajar kelompok, kami juga menyediakan kelas individu yang dapat disesuaikan dengan tujuan serta kemampuan siswa."
Tanpa sadar, sudut-sudut bibir Taehyung tertarik dan membentuk senyum tipis yang tertangkap William kala pria tersebut tak sengaja melihat ke arah temannya itu. William melihat ke arah tatapan Taehyung pada Min Yoongi lalu kembali ke arah Taehyung lagi.
"Hohoho! Ada sesuatu ternyata!" batin pria berpangkat Kapten tersebut.
Ia menulis 'Jangan lupa berkedip' di secarik kertas dan menggesernya pelan ke arah Taehyung yang menyadarinya. Taehyung membaca tulisan itu kemudian melirik kesal ke arah Willim yang pura-pura menatap ke depan.
"Demikian presentasi kami. Jika ada hal yang kurang jelas, kami akan menjawab dengan senang hati," pungkas Yoongi.
Kapten Battye dan dua perwira lain menanyakan beberapa hal sementara Taehyung hanya diam mengamati.
"Mayor Kim, ada pertanyaan lain?"
"Seandainya kami memilih sekolah Anda, kami akan meminta Anda membuat kurikulum khusus untuk pelatihan di sini. Apakah Anda sanggup?" tanya Taehyung pada Yoongi.
"Pasti, Pak." jawab Yoongi.
"Bisa diselesaikan dalam berapa lama?"
"Jika tujuan serta informasi lain terkait pelatihan sudah diketahui, kami akan membuatnya dalam dua minggu."
"Satu minggu," tantang Taehyung.
"Bisa. Tetapi tidak akan ada pengulangan dari awal," balas Yoongi dengan tatapan tajam.
"Paham, Tuan Min."
"Baiklah kalau begitu," sela salah satu perwira, "terima kasih atas waktu dan penjelasannya. Kami akan berunding sebelum memutuskan pilihan."
"Terima kasih banyak, Pak. Senang bertemu Anda semua. Selamat pagi."
---
"Aku ke toilet dulu," ucap Yoongi ketika ia dan Jackson keluar ruangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Major Kim, Teacher Min
RomanceKim Taehyung pertama kali bertemu dengan Min Yoongi saat ia pindah di tahun terakhirnya di SMA. Keduanya berteman dekat tanpa perasaan lebih. Murni hanya sebagai teman. Hingga sesuatu terjadi suatu malam di dalam mobil ayah Taehyung. TaeGi M-preg